Diketahui sebelumnya, para pemimpin dunia pada Rabu, 6 Januari 2021 menyatakan keterkejutannya ketika para pendukung Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyerbu Gedung Capitol AS, tempat rapat para anggota Kongres, dalam upaya untuk membatalkan hasil pemilihan 3 November yang dimenangkan oleh Joe Biden.
Insiden tersebut diketahui telah memakan empat korban jiwa dengaan rincian tiga orang karena darurat medis dan satu orang lainnya karena tertembak.
Baca Juga: Dinyatakan Positif Covid-19, Oded M Danial Minta yang Bertemu Dirinya Lakukan Isolasi Mandiri
Baca Juga: Soal Bansos dari Kemensos, Rizal Ramli: Mbak Risma, dari Awal Covid-19 RR Sudah Sarankan
Selain itu, dari insiden tersebut pihak kemanan AS juga diketahui telah menangkap 52 penyebab kisruh yang berujung kekerasan tersebut.
Demo & kekerasan di Capitol Hill AS adl pengingat ttg pentingnya menjaga demokrasi yg sehat, adil & damai. Bahkan di negara yg dianggap champion dr demokrasi, nilai2 ttg kedewasaan berpolitik ttp penting utk trs diingatkan & dipelihara. Kekerasan hanya akan merusak demokrasi kita— Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) (@AgusYudhoyono) January 7, 2021
***