Disiplin Prokes Masyarakat Berkurang, Presiden Jokowi Ingatkan Menteri dan Gubernur Terus Berusaha

- 6 Januari 2021, 14:52 WIB
Presiden Jokowi dalam Rapat Terbatas Penanganan Pandemi Covid-19 dan Rencana Pelaksanaan Vaksinasi di Istana Negara Jakarta secara virtual yang diunggah ke kanal YouTube Sekretariat Presiden, Rabu 6 Januari 2021
Presiden Jokowi dalam Rapat Terbatas Penanganan Pandemi Covid-19 dan Rencana Pelaksanaan Vaksinasi di Istana Negara Jakarta secara virtual yang diunggah ke kanal YouTube Sekretariat Presiden, Rabu 6 Januari 2021 /Tangkap layar kanal YouTube Sekretariat Presiden

PR TASIKMALAYA - Presiden Joko Widodo berencana untuk menyalurkan secara tuntas 29,55 juta dosis vaksin Covid-19 sampai dengan Maret 2021 ke seluruh daerah supaya vaksinasi dapat dilaksanakan secepatnya.

"Target kita nantinya untuk bulan Januari itu 5,8 juta vaksin harus masuk ke daerah, bulan Februari itu 10,45 juta vaksin harus didistribusikan lagi ke daerah, kemudian Maret 13,3 juta vaksin juga harus terdistribusi," ungkap Presiden di Istana Negara Jakarta, pada hari Rabu, 6 Desember 2020.

"Dan saya melihat distribusi sudah dimulai hari Minggu 3 Januari 2021, Senin 4 Januari 2021 kemarin, hari Selasa 5 Januari 2021 sudah masuk ke daerah, itu baru tahapan pertama," lanjut Presiden Jokowi ketika menghadiri rapat terbatas yang membahas tentang penindakan Pandemi Covid-19 dan agenda penyelenggaraan vaksinasi.

Baca Juga: Fakta-Fakta Vaksin Covid-19: Tak Membuat Sakit Hingga Tetap Vaksinasi Meski Pernah Tertular

Sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju dan para gubernur turut serta dalam rapat terbatas yang dilakukan melalui telekonferensi video tersebut.

Presiden Jokowi pun mengungkapkan bahwa vaksinasi akan mulai dilaksanakan pada minggu depan.

Rencananya, Presiden Jokowi akan menjadi orang pertama di Indonesia yang menerima suntikan vaksin Covid-19 yang akan dilakukan pada 13 Januari 2021.

Baca Juga: Ditawari Jadi Pemeran Utama, Lee Kwang Soo Dikabarkan akan Bintangi Drama Fantasi Baru

Presiden Jokowi pun berharap daerah bisa secepatnya menjalankan vaksinasi usai menerima pasokan vaksin Covid.19, sebagaimana yang dikutip dari Antara oleh PikiranRakyat-Tasikmalaya.com.

Sebanyak 1,2 juta dosis vaksin yang diproduksi Sinovac telah sampai di Indonesia pada 6 Desember 2020, disusul kemudian dengan 1,8 juta dosis yang diterima pada tanggal 31 Desember 2020 sehingga kini jumlah keseluruhannya ialah tiga juta dosis.

Presiden menekankan bahwa pemerintah masih akan menerapkan prosedur yang sama untuk menangani pandemi Covid-19 di tahun 2021 ini, yakni dengan penanganan kesehatan, perlindungan sosial, dan pemulihan ekononomi.

Baca Juga: Jelang Pensiun Kapolri Surati Presiden tentang Penggantinya, Moeldoko: Namanya Sudah Ada

"Kunci bagi pemulihan ekonomi adalah bagaimana kita bisa bekerja keras dalam rangka bisa menghentikan dan mengendalikan Covid-19," ujar presiden.

Presiden Jokowi pun mengatakan bahwa baru-baru ini Kota Bangkok menerapkan penguncian wilayah, Tokyo dilingkupi situasi darurat, London serta wilayah lain di Inggirs juga mengunci wilayah akibat dari meningkatnya kasus penyebaran Covid-19.

Presiden berharap supaya para menteri dan gubernur senantiasa berusaha keras guna memastikan dijalankannya 3T, yaitu tracing, testing, treatment, dan 3M yakni memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.

Baca Juga: Netizen Duga Blusukan Risma hanya Drama, Ossy Dermawan: Warganet Bisa Bantu Temukan Harun Masiku

"Karena dari survei yang kita lakukan saat ini motivasi disiplin terhadap prokokol kesehatan di masyarakat berkurang, pakai masker, jaga jarak, cuci tangan ini berkurang,” ucapnya.

"Oleh sebab itu saya minta kepada para gubernur agar menggencarkan kembali masalah kedisiplinan protokol kesehatan karena surveinya tadi memang disiplin terhadap protokol kesehatan menurun," tutupnya.***

Editor: Egi Septiadi

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x