BEM UI Desak Pemerintah Cabut SKB Kegiatan FPI, Ferdinand Hutahaean: Tak Usah Gusar, Hanya Mahasiswa

- 5 Januari 2021, 13:40 WIB
Ferdinand Hutahaean Tuding Survei Komnas HAM Tidak Faktual, Ini Alasannya
Ferdinand Hutahaean Tuding Survei Komnas HAM Tidak Faktual, Ini Alasannya /Instagram.com/@ferdinand_hutahaean/.*/Instagram.com/@ferdinand_hutahaean

PR TASIKMALAYA – Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM ) Universitas Indonesia (UI), mengeluarkan pernyataan sikap atas tindakan pemerintah yang telah melakukan pembubaran organisasi kemasyarakatan (Ormas) tanpa peradilan.

Ormas yang dimaksud oleh BEM UI tersebut, adalah Front Pembela Islam (FPI).

“BEM UI mengecam segala bentuk pemberangusan demokrasi, serta pembatasan HAM dengan cara yang sewenang-wenang. Kami juga mendesak pemerintah mencabut SKB, tentang larangan kegiatan, penggunaan simbol, dan atribut, serta penghentian FPI,” tulis isi pernyataan tersebut seperti yang dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Pernyataan Sikap BEM UI.

Baca Juga: Meski Mendapat Undangan VVIP, Prabowo Subianto Lebih Memilih Mengantri dengan Masyarakat Umum

BEM UI menegaskan, apa yang dilakukan pemerintah telah menyalahi prinsip demokrasi.

“Prinsip negara hukum sebagaimana diuraikan oleh Prof. Dr. Jimly Asshidique, S.H. Beliau memaparkan bahwa hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, tidak boleh ditetapkan dan diterapkan secara sepihak oleh dan atau hanya untuk kepentingan penguasa,” tulis pernyataan tersebut.

Menanggapi pernyataan BEM UI tersebut, pengamat politik Ferdinand Hutahaean menilai bahwa tidak usah gusar dengan apa yang dinyatakan oleh BEM UI tersebut.

Baca Juga: Formasi CPNS Guru Terkonfirmasi akan Tetap Dibuka, Nadiem Ungkap Faktor ini sebagai Pertimbangan

“Tak usah gusar dengan suara BEM UI, yang minta pemerintah batalkan SKB 3 Menteri, Polri, dan kejaksaan agung tentang pelarangan kegiatan FPI,” tulis Ferdinand dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dalam akun Twitter pribadinya.

Ferdinand mengatakan, bahwa perbedaan itu merupakan hal yang biasa.

“Berbeda itu biasa, apalagi hanya latah biar terlihat kritis sebagai mahasiswa,” pungkasnya meyakinkan.

Lebih lanjut, Ferdinand menyinggung peristiwa yang sama mengenai adanya penolakan Undang-Undang Cipta Kerja.

Baca Juga: Terkait Isu yang Berkembang di Masyarakat, Kemendikbud Sebut Formasi CPNS untuk Guru Tetap Ada

“Masih ingat soal UU Ciptaker? Mereka juga menolak, tapi negara tetap jalan,” tegasnya tanpa gentar.

Menanggapi cuitan tersebut, warganet mengomentari dengan komentar yang senada dengan Ferdinand Hutahaean.

“Emang mereka siapa? Merasa dirinya hebat?" Tulis akun @ChandraSiliton2.

Lalu komentar tersebut dibalas langsung oleh Ferdinand Hutahaean.

Baca Juga: Beredar Kabar Formasi CPNS Guru Hilang, ini Komentar Mendikbud Nadiem Makarim

“Banyak yang merasa diri sekarang ditakuti, padahal tidak dianggap,” tulis Ferdinand.

“BEM UI tidak mencerminkan mahasiswa UI. Kapan BEM UI mengkritisi HTI PKS? Tidak pernah. Karena peternakan ka***n ada di BEM. Awasi, plototi, copoti,” tulis akun @Mr_Combro_Bro.

“Negara ga boleh mengikuti keinginan sepihak dari kelompok yang belum tentu dengan keinginanya tersebut, bisa bertanggung jawab. Pemerintah dalam mengambil keputusan sudah cukup konstitusional, sehingga pertimbangannya sangat matang. Bravo RI,” tulis akun @saidimankartidj.

 

***

Editor: Tita Salsabila


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah