Tahu dan Tempe 'Menghilang' di Pasaran, Rocky Gerung: ini Darurat Perut

- 4 Januari 2021, 08:10 WIB
Pengamat politik, Rocky Gerung.
Pengamat politik, Rocky Gerung. /Rachman Haryanto/Antara

PR TASIKMALAYA – Produsen tahu dan tempe menghentikan produksinya dari 1-3 Januari 2020, sehingga tahu dan tempe sempat menghilang di pasaran.

Hal tersebut dilakukan sebagai upaya untuk memprotes harga bahan baku tempe dan tahu, kedelai, yang harganya naik.

Imbasnya pada hari ini, 4 Januari 2021, produsen tahu dan tempe juga akan menaikan harga jual produknya.

Baca Juga: Tanggapi Politisi Demokrat dan Gerindra, Muannas: Ribut Soal Pembubaran FPI Padahal Partainya Setuju

Hilang dan naiknya harga tahu dan tempe menjadi perhatian Rocky Gerung selaku pengamat politik.

Dia berpendapat bahwa tahu dan tempe merupakan sumber protein masyarakat Indonesia, sehingga pemerintah tidak mungkin menggantikan kedua hal itu.

“Ini menyangkut hajat hidup orang banyak, yang memang hanya tergantung proteinnya pada tempe dan tahu,” ujar Rocky Gerung, dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari kanal Youtube Rocky Gerung Official pada Senin, 4 Januari 2021.

“Pemerintah gak bisa kasih alternatif, karena itu adalah makanan pokok rakyat, bahkan kelas menengah juga mengonsumsi tempe tahu,” sambungnya.

Baca Juga: Soal Pembubaran FPI, Muannas Minta Politisi Demokrat Rachland Nashidik Tak Jadi Provokator

Halaman:

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: YouTube Rocky Gerung Official


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x