Baca Juga: Tahun Baru 2021 Tinggal Menghitung Hari, Via Vallen: Gak Ngerti Mau Ngapain
Selain itu, Luqman juga bahkan menyebut tentang cukai rokok yang seringkali digunakan untuk menutupi defisit BPJS Kesehatan.
Sehingga, ia mempertanyakan apa yang salah jika masyarakat membeli rokok di warung dan pasar.
“Ada apa Bu, kok serius banget musuhi sama rokok? Brp ratus trilyun cukai rokok yg diterima negara setiap tahun? Dari mana duit yg dipakai nomboki defisit BPJS Kes? Brp puluh juta rakyat terlibat dlm rantai industri rokok? Beli rokok di warung/pasar, apa salahnya? Mikir to, Bu!”, tulis Luqman sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari akun Twitter @LuqmanBeeNKRI.
Baca Juga: Resep Membuat Ham and Cheese Potatoes Au Gratin, Nikmati Kelezatan Makanan Eropa
Dalam cuitan lainnya, Luqman juga mengungkapkan bahwa Presiden Jokowi tidak memberikan himbauan sebagaimana yang Risma sampaikan.
Ia menyebut bahwa yang terpenting dalam kondisi ini adalah BST akan berdampak pada aktivitas jual beli yang akan menjadi stimulus pemacu ekonomi semakin bergeliat tanpa ada tekanan dan larangan tentang pembelian rokok.
“Dlm keadaan ekonomi mandeg begini, negara ngurus apa yg boleh dibeli dan yg tak boleh? Biarkan rakyat beli apa saja dg duit 300 ribu itu, akan memicu ekonomi bergeliat. Setahu saya, Presiden @jokowi tegas minta agar BST tidak dipotong, tdk dikorupsi. Tekanannya bukan soal rokok!,” imbuh Luqman.
Dlm keadaan ekonomi mandeg begini, negara ngurus apa yg boleh dibeli dan yg tak boleh? Biarkan rakyat beli apa saja dg duit 300 ribu itu, akan memicu ekonomi bergeliat.
Setahu saya, Presiden @jokowi tegas minta agar BST tidak dipotong, tdk dikorupsi. Tekanannya bukan soal rokok! https://t.co/HGvJv01eXx— Luqman Hakim (@LuqmanBeeNKRI) December 29, 2020
***