GeNose, Alat Pendeteksi Covid-19 Buatan UGM Kantongi Izin Edar dan Siap Dipasarkan

- 27 Desember 2020, 07:06 WIB
GeNose, Alat Deteksi Covid-19 Buatan Ahli UGM Kantongi Izin Edar.
GeNose, Alat Deteksi Covid-19 Buatan Ahli UGM Kantongi Izin Edar. /ugm.ac.id

PR TASIKMALAYA – Alat pendeteksi Covid-19 buatan para ahli Universitas Gadjah Mada (UGM), ‘GeNose’ telah mengantongi izin edar dari Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes) dan siap dipasarkan.

Dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari laman resmi UGM, Prof. Kuwat Triyana sebagai ketua tim pengembang GeNose mengatakan bahwa izin edar GeNose tersebut turun pada Kamis, 24 Desember 2020 lalu dari Kemenkes.

“Alhamdulillah, berkat doa dan dukungan luar biasa dari banyak pihak GeNose C19 secara resmi mendapatkan izin edar untuk mulai dapat pengakuan oleh regulator, yakni Kemenkes, dalam membantu penanganan Covid-19 melalui skrining cepat,” kata Kuwat.

 Baca Juga: Prakiraan Cuaca Tasikmalaya Hari Ini, 27 Desember 2020: Hujan Sedang di Sore Hari

Kuwat juga menambahkan setelah mendapat izin edar, maka tim akan mulai melakukan penyerahan GeNose C19 hasil produksi massal batch pertama yang didanai oleh BIN dan Kemenristek/BRIN tersebut untuk didistribusikan.

Ia juga berharap agar dengan jumlah GeNose C19 yang masih terbatas yakni 100 unit pada batch pertama dapat memberikan dampak yang maksimal.

“Kami berharap dapat melakukan 120 tes per alat atau totalnya 12 ribu orang sehari. Angka 120 tes per alat itu dari estimasi bahwa setiap tes membutuhkan 3 menit termasuk pengambilan nafas sehingga satu jam dapat mengetes 20 orang dan bila efektif alat bekerja selama 6 jam,” sambung Kuwat.

 Baca Juga: Resep Mudah Membuat Ayam Panggang Jahe Hidangan Lezat Menyambut Malam Tahun Baru

Harapan tersebut menurut Kuwat dapat diwujudkan, bila distribusi GeNose C19 ini dilakukan tepat sasaran, seperti di bandara, stasiun kereta, dan tempat keramaian lainnya termasuk di rumah sakit.

Kuwat juga menegaskan setelah mendapatkan izin edar, GeNose C19 akan segera diproduksi secara massal.

Timnya berharap bila nanti ada 1.000 unit, maka alat tersebut akan mampu melakukan tes sebanyak 120 ribu orang sehari, dan bila ada 10.000 unit (sesuai target di akhir bulan Februari 2021) maka Indonesia akan menunjukkan jumlah tes Covid-19 per hari terbanyak di dunia yakni 1,2 juta orang per hari.

 Baca Juga: Innalillahi Wa Inna Ilaihi Rojiun, Kabar Duka dari Ayu Ting Ting, Kenapa?

“Kemampuan mengetes sebanyak itu diharapkan akan menemukan orang-orang terinfeksi Covid-19 tanpa gejala (OTG) dan segera diambil tindakan isolasi atau perawatan sehingga rantai penyebaran Covid-19 dapat segera terputus,” Tambah Kuwat.

Kuwat juga menjelaskan mengenai biaya tes dengan GeNose C19 ini nantinya akan cukup murah hanya sekitar Rp15.000-Rp25.000.

Hasil tes juga akan sangat cepat keluar, yakni sekitar 2 menit serta tidak memerlukan reagen atau bahan kimia lainnya.

 Baca Juga: Ledakan Mobil Terjadi di Nashville AS, Kemenlu Sebut Tak Ada WNI yang Menjadi Korban

Selain itu, pengambilan sampel tes juga akan berupa hembusan nafas yang dirasakan lebih nyaman dibandingkan dengan tes usap ataupun swab.***

 

Editor: Tita Salsabila

Sumber: UGM


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x