Jokowi Reshuffle Kabinet, Pengamat Politik: PKS Tidak Bahagia, ini Bunuh Demokrasi

- 25 Desember 2020, 15:35 WIB
Presiden Joko Widodo./Twitter/@jokowi/
Presiden Joko Widodo./Twitter/@jokowi/ /

PR TASIKMALAYA – Arfianto Purbolaksono selaku Manajer Riset dan Program The Indonesia Institute (TII) Center for Public Policy Research berpendapat, pergantian kabinet Jokowi yang baru merupakan upaya yang dilakukan Jokowi untuk mensolidisasi dukungan partai koalisi pemerintahan.

“Hal ini terlihat dengan masuknya nama Sandiaga Uno ke dalam kabinet, menyusul pasangannya di Pilpres 2019 yaitu Prabowo Subianto yang notabene rival Jokowi di Pilpres 2019,” ujarnya seperti yang dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari ANTARA.

Namun, hal tersebut sekaligus juga menjadi ujian. Pasalnya, hal tersebut akan membawa pada konsekuensi politik kedepannya.

Baca Juga: Menurut Penelitian, Varian Baru Virus Corona di Inggris Jauh Lebih Menular Dibanding Versi Aslinya

“Karena semakin besar dukungan partai politik, hal ini juga kan membawa konsekuensi aka nada tarik menarik kepentingan yang lebih besar dari antar partai politik tersebut, baik di dalam pemerintahan maupun di parlemen. Apalagi jika menghitung waktu menuju Pemilu 20204,” tuturnya.

Selain itu, dukungan partai tentu saja akan mengiringi kepentingan Pemilu 2024 mendatang. Oleh karena itu, hal tersebut akan menjadi ujian bagi Joko Widodo (Jokowi), utamanya dalam memimpin pemerintahan di tengah masa pandemi seperti ini.

“Apalagi mengingat Presiden Jokowi bukan seorang ketua umum atau dewan pembina dari sebuah partai politik, hal ini yang kemudian menjadi tantangan,” pungkasnya.

Baca Juga: Negara Jerman Konfirmasi Kasus Pertama Varian Baru Covid-19 di Negaranya

Menurut Fadjroel Rachman selaku Juru Bicara Presiden, reshuffle kabinet yang dilakukan Jokowi bertujuan untuk menuntaskan visi dan misi menuju Indonesia maju.

Halaman:

Editor: Tita Salsabila

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x