PR TASIKMALAYA - Sejak beberapa waktu lalu, laman Twitter Jubir Presiden Fadjroel Rachman tengah ramai diperbincangkan oleh warganet.
Pasalnya, Fadjroel Rachman dalam cuitan terbarunya diketahui menggunggah sebuah berita yang bertajuk sanksi yang diberikan Korea Utara kepada pihak yang melanggar protokol kesehatan Covid-19 di negara tersebut.
Diketahui bahwa negara yang berada di bawah pimpinan Kim Jong Un diketahui memberikan hukuman berupa tembak mati terhadap seorang pejabat Korea Utara yang kabur dari pusat karantina Covid-19.
Baca Juga: Prakiraan Cuaca Tasikmalaya Hari ini, 1 Desember 2020: Hujan Disertai Petir di Siang Hari
Dikutip dari situs Daily Mail, pejabat Korea Utara itu dieksekusi karena pergi ke pemandian umum saat dia seharusnya berada di karantina
Ia ditangkap dan langsung ditembak karena dianggap bisa menyebarkan virus corona dengan mengunjungi pemandian umum tersebut.
"Kabur dari Karantina, Pejabat Korea Utara yang Terinfeksi Virus Covid-19 Ditembak Mati #KitaJanganLengah," tulis Fadjroel, dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari akun
@fadjroeL.
Yang menarik, dari cuitan tersebut adalah banyaknya komentar yang beragam dari para netizen.
Baca Juga: 25 Orang Terkonformasi Positif Covid-19, RSUD Pameungpeuk Tutup Layanan Kesehatan
Dari beberapa komentar yang ditemukan, tak sedikit netizen yang menduga bahwa Fadjroel Rachman memiliki tujuan khusus atau bahkan merujuk kepada salah satu pihak ketika membagikan berita tersebut.
Sebagaimana diketahui, saat ini maraknya fenomena masyarakat yang melanggar protokol kesehatan Covid-19 tengah menjadi salah satu isu nasional yang masih ramai diperbincangkan.
Salah satu dugaan muncul dari seorang pengguna Twitter.
“Maaf pak Saya sebagai warga biasa yg gak punya jabatan apapun Saya kok curiga arah dan maksud dari bahasa bapak untuk siapa. Apakah sebelum ngetik bahasa kek gitu, terlintas di pikiran bapak mengenai pemberitaan di media yg di tulis diduga HRS kabur dari RS?” tulis @SakirSry.
Baca Juga: 6 Fakta Rizieq Shihab, Bantah Positif Covid-19 Hingga Kabur dari Rumah Sakit
Selain itu, beberapa warganet juga menuliskan komentar yang menunjukkan kekecewaan karena Fadjroel Rachman yang saat ini menjabat sebagai Staf Khusus Presiden Republik Indonesia Bidang Komunikasi tersebut dinilai kurang pantas mengunggah cuitan tersebut.
Bahkan, beberapa warganet menilai Fadjroel Rachman tak seharusnya mengunggah cuitannya tersebut dengan alasan sebagai seorang Jubir Presiden, apa yang ia suarakan dapat dianggap sebagai suara dari presiden.
Namun demikian, tak sedikit juga netizen yang mendukung bahkan menyatakan setuju terhadap tindakan Korea Utara dan menilai kebijakan tersebut dapat dicontoh oleh Indonesia.
Hingga saat berita ini dibuat, Fadjroel Rachman tidak menanggapi berbagai komentar tersebut dan tidak menuliskan cuitan lainnya yang berkaitan.
Baca Juga: Viral Dalam Bus Damri dipenuhi Sepeda, Netizen Berikan Beragam Komentar
Hanya saja, dalam cuitan selanjutnya ia menuliskan bahwa dalam hal pelanggaran protokol kesehatan, Presiden Jokowi telah meminta para kepala daerah untuk memegang kendali secara penuh.
“Presiden @jokowi menegaskan,"Kepala daerah harus pegang penuh kendali keselamatan warganya," tulis Fadjroel.
Kabur dari Karantina, Pejabat Korea Utara yang Terinfeksi Virus Covid-19 Ditembak Mati https://t.co/CZtVxYxMDf #KitaJanganLengah— Fadjroel Rachman (@fadjroeL) November 30, 2020