PR TASIKMALAYA - Pasca Erupsi Gunung Api Ili Lewotolok di Kabupaten Lembata, Provinsi Nusa Tenggara Timur, lebih dari 4.000 warga melakukan evakuasi.
BPBD melaporkan tidak ada korban akibat dari erupsi Gunung Api Ili Lewotolok yang terjadi pada Minggu 2 November 2020, dan para pengungsi saat ini tersebar di tujuh titik pengungsian.
Berdasarkan catatan dari BPBD Kabupaten Lembata, sebanyak 4.628 jiwa telah mengungsi dan tersebar di tujuh titik, data tersebut terhitung per Senin, 30 November 2020 pukul 13.00 WIB.
Baca Juga: Ketua PBNU Said Aqil Sirodj Positif Covid-19, Mahfud MD Langusng Jalani Tes Usap
Baca Juga: Kasus Covid-19 Bertambah 880 Orang dalam Tujuh Hari, Bodebek Kembali Perpanjang PSBB Proporsional
Sebanyak 3.672 jiwa mengungsi di pos pengungsian Kantor Bupati lama yang menjadi pos pengungsian terbesar, kemudian di Kantor BKD PSDM terdapat 338 pengungsi, Tapolangu 287 pengungsi, Aula ankara 148 pengungsi, Kelurahan Lewoleba Tengah 140 pengungsi, Lapangan Harnus 28 pengungsi dan di Desa Baopana terdapat 15 pengungsi.
BPBD setempat langsung melakukan tindakan evakuasi kepada warga ketika erupsi Gunung Api Ili Lewotolok, dan saat ini BPBD sedang melakukan evakuasi dari warga di beberapa desa.
Dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dalam rilis BNPB, Pemerintah Daerah dibantu oleh BPBD Provinsi NTT sedang membentuk pos komando untuk melakukan upaya dalam penanganan darurat.
Baca Juga: Halangi Satgas Covid-19, RS Ummi Resmi Dipidana Murni oleh Kapolda Jabar