Tindakan Pangdam Jaya Dinilai Offside, Fadli Zon: Evaluasi atau Copot Segera!

- 23 November 2020, 13:09 WIB
Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR , Fadli Zon
Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR , Fadli Zon /Instagram/@fadlizon

PR TASIKMALAYA - Fadli Zon, politikus partai Gerindra saat ini tengah gencar melayangkan kritik terhadap isu-isu pemerintahan yang menjadi sorotan publik saat ini.

Diketahui beberapa waktu lalu, melalui kanal YouTubenya, Fadli Zon sampaikan kritikan terhadap Pangdam Jaya yang menurutnya harus dievaluasi.

Pasalnya, sosok Pangdam Jaya saat ini dikhawatirkan berpotensi meruntuhkan demokrasi sehingga harus dicopot dari jabatannya.

Baca Juga: Calon Wisudawan Unsil Kritisi Kebijakan 'Wisuda Pandemi': Semuanya Daring Jangan ada yang Luring

Bahkan berdasarkan beberapa statementnya, Fadli Zon menilai Pangdam Jaya belum mengerti apa arti demokrasi.

Hal tersebut ia sampaikan melalui akun Twitter pribadinya yang diunggah pada Minggu, 22 November 2020.

“Pernyataan yang tidak cerdas dari seorang Panglima TNI. Masih belum mengerti demokrasi. Panglima TNI Sebut Medsos dipakai sebagai Media Propaganda,” tulisnya Minggu 22 November 2020, dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dalam akun Twitter @Fadlizon.

Lebih lanju, mantan wakil ketua DPR RI ini juga menyebutkan bahwa pernyataan yang dilontarkan Pangdam Jaya mengenai pembubaran Front Pembela Islam pada Jumat, 20 November 2020 serta penurunan baliho bergambarkan Rizieq Shihab merupakan tindakan yang melanggar aturan karena tidak sesuai dengan tupoksi.

Baca Juga: Universitas Siliwangi Gelar Wisuda Daring dengan Blended System

Halaman:

Editor: Tita Salsabila


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x