PR TASIKMALAYA – Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri menilai, generasi milenial saat ini hanya bisa melakukan demonstrasi, seperti ketika menolak RUU Cipta Kerja.
Bahkan demonstrasi yang dilakukan tersebut berakhir dengan ricuh dan perusakan fasilitas umum.
“Masa hanya bisa demo saja, nanti saya dibully ini, saya nggak peduli, hanya demo saja ngerusak, apakah ada dalam aturan berdemo, boleh saya kalau mau debat,” tegas Mega.
Baca Juga: Jokowi: Terus Nyalakan Semangat Sumpah Pemuda untuk Hadapi Perubahan Dunia
Seolah menanggapi pernyataan Megawati, Sekretaris Jendral Partai Demokrat yang juga Anggota MPR RI 2019-2024, Hinca Pandjaitan memberikan pendapata.
Lewat cuitan di akun Twitter pribadinya, Hinca menyatakan bahwa pernyataan Megawati tidak memiliki dasar kuat.
Ia mengunggah empat buah tangkapan layar berita terkait generasi milenial yang memiliki banyak prestasi bahkan prestasi hingga tingkat dunia.
Baca Juga: Wagub Jabar Tanam 3.000 Pohon, Bantu Genjot Ekonomi dan Konservasi di Cianjur
Prestasi tingkat dunia yang dimaksud Hinca seperti, Mahasiswa UGM yang meraih juara kompetisi roket internasional, pelajar SMA yang juara 2 dunia di ajang IEO 2020.
Lalu, mahasiswa UI juara aplikasi di tingkat internasional, dan mahasiswa Brawijaya yang meraih juara 1 di Tingkat Asia atas inovasi membuat robot sterilisasi Covid-19.
“Utk prestasi lainnya, mengapa ibu harus bertanya? Bukankah sejak dulu, ragam prestasi dunia ditorehkan milenial kita? Apa ibu belum tahu?,” cuitnya dalam akun Twitter @hincapandjaitan.
Baca Juga: Disdukcapil Tasikmalaya Buka Pelayanan Selama Libur Akhir Pekan
Hinca juga menambahkan, demo yang dilakukan oleh generasi milenial terutama demo atas penolakan RUU Cipta Kerja, merupakan sirine bagi pemerintah terutama pemimpin Indonesia.
“Demo yg mereka lakukan adalah sirine buat pemimpinnya, itu sejak dulu sudah ada bu,” lanjut Hinca.
Menanggapi cuitan Hinca, sejumlah warganet menanggapi dengan nada yang serupa.
Baca Juga: Kisruh Berita Pilpres AS di Sosmed, Senator AS Panggil Tiga Raksasa Teknologi
“Sptnya dia tdk baca Koran, liat tv, baca medsos ato info apapun. Info yg masuk hnya unt kepentingan Partai dn keluarga.
"Bagaimana menyebut dirinya Pemimpin jika tdk pernah menghargai karya2 anak bangsanya sendiri? Sbenarnya prestasi ap yg sdh dia buat unt bangsa ini, kacau iya,” tanggapan pemilik akun @mastotoping pada cuitan Hinca.
***