Keanekaragaman Hayati Mimika, Dua Spesies Kepiting Baru Ditemukan di PTFI

21 Oktober 2020, 13:55 WIB
Dua spesies kepiting baru ditemukan di area Preport Indonesia Papua /

PR TASIKMALAYA - Dua spesies kepiting baru ditemukan di kawasan muara Ajkwa, area kerja PT Freeport Indonesia, Kabupaten Mimika, Provinsi Papua.

Dua spesies kepiting itu bernama Typhlocarcinops robustus dan Typhlocarcinops raouli.

Penemuan itu menambah daftar panjang penemuan spesies baru di area kerja PTFI yang terbentang dari kawasan pesisir pantai hingga hutan alpin berketinggian lebih dari 4.000 meter di atas permukaan laut.

Baca Juga: Fast and Furious 9 Rilis Tahun Depan, Bakal Diperpanjang hingga 11 Film

“Pemantauan lingkungan dilakukan untuk mendapatkan informasi dasar mengenai keanekaragaman hayati yang ada di area kerja PTFI.

"Sungai di Mimika beserta keanekaragaman hayati di dalamnya merupakan suatu ekosistem yang amat kaya, terutama karena menjadi habitat bagi banyak spesies seperti kepiting,” kata pakar oseanografi LIPI, Profesor Dwi Listyo Rahayu, Selasa 20 Oktober 2020.

Profesor yang satu-satunya taksonom kelomang di Indonesia itu menambahkan, kerja sama PTFI dan LIPI menjadi penting dilakukan agar fungsi penelitian dan monitoring dapat dilakukan secara maksimal.

Baca Juga: Terguncang karena Dikejar UFO, Miley Cyrus Sempat Tak Mau Memandang Langit

Hingga kini, sudah ditemukan spesies baru berupa 29 flora dan 101 fauna, 50 spesies serangga, 2 spesies mamalia, 26 spesies reptil, 2 jenis ikan, 21 jenis kepiting, dan jenis-jenis lainnya.

Dua spesies kepiting baru subfilum Crustaceans ini ditemukan saat PTFI dan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) melakukan pemantauan rutin.

Tim peneliti yang mendapati keunikan ciri fisik kedua spesies tersebut lantas melakukan penelitian lebih lanjut.

Baca Juga: 7 Duta Besar Negara Sahabat Sampaikan Surat Kepercayaan kepada Presiden Jokowi

Setelah melalui proses pengkajian selama hampir empat tahun, kedua spesies tersebut pun dinyatakan sebagai spesies baru.

Adapun kekhasan ciri fisik utama keduanya terletak pada bentuk tubuh dan capitnya.

Typhlocarcinops robustus mempunyai bentuk tubuh dan capit yang terlihat kokoh dan kuat, seperti namanya robustus, yang dalam Bahasa Latin berarti kokoh.

Baca Juga: Soal Penyuntikan Vaksin Covid-19 di Bodebek, Ridwan Kamil Minta Pendapat Para Ahli

Sementara, Typhlocarcinops raouli mempunyai tubuh berbentuk persegi panjang dengan capit yang langsing dan berbulu halus.

Nama yang diberikan adalah bentuk penghormatan terhadap Raoul Serène, seorang ahli kepiting dari Perancis yang mempelajari kepiting dari kelompok ini.

Sejak penelitian dilakukan PTFI pada tahun 2001, di kawasan muara sungai (estuari) dan mangrove, setidaknya 103 spesies dari subfilum Crustaceans ditemukan di kawasan ini, di mana 21 di antaranya merupakan jenis spesies baru bagi ilmu pengetahuan.

Baca Juga: Pemkab Pati Gelar Lomba Dalang Anak dan Remaja untuk Kenalkan Seni Tradisional

Kegiatan pemantauan dan penelitian di muara Sungai Ajkwa rutin dilakukan oleh PTFI setiap enam bulan sekali sebagai bentuk kepatuhan perusahaan terhadap AMDAL 300K tahun 1997.

Tidak hanya di muara sungai, aktivitas pelestarian lingkungan ini juga dilakukan di seluruh area kerja PTFI, baik di dataran tinggi, maupun di dataran rendah.

"Hasil analisis dari setiap penelitian lingkungan yang kami lakukan, termasuk informasi dasar mengenai keanekaragaman hayati di area kerja PTFI.

Baca Juga: Pemprov Jabar Terima Penghargaan Penanganan Covid-19 di Pesantren

"Senantiasa menjadi bahan pertimbangan manajemen PTFI dalam mengambil keputusan operasional,” kata Manajer Senior Departemen Lingkungan PTFI Gesang Setyadi.

Gesang mengatakan hal itu untuk meminimalisasi dampak operasi terhadap lingkungan. Kami juga secara rutin melaporkan hasil penelitian ini kepada pemerintah.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler