PR TASIKMALAYA - Kasus judi online yang melibatkan anggota kepolisian beberapa waktu lalu, membuat Polda Metro Jaya bersikap tegas mengenai persoalan itu.
Mengenai anggota polisi yang terlibat judi online, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi mengatakan pihaknya akan melakukan konseling.
"Apabila ada indikasi penyimpangan (terkait judi online), dilakukan berbagi tahap antara lain konseling," kata Ade Ary pada 19 Juni 2024.
Selain konseling, Ade Ary menyatakan bahwa pihaknya melakukan tindakan hukum jika ada anggota polisi yang ketahuan terlibat judi online.
Baca Juga: ASN Terlibat Judi Online, Mendagri Siapkan Aturan Sanksi Guna Berikan Efek Jera
Sebagaimana dilansir PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari PMJ News, Ade Ary mengatakan seperti itu sebagai komitmen agar ranah kepolisian bersih dari judi online yang marak akhir-akhir ini.
"Komitmen Bapak Kapolda Metro Jaya untuk memproses apabila ada anggota yang melanggar, sesuai dengan aturan yang berlaku tentunya secara proporsional dan akan tegas," tegasnya.
"Beliau tidak segan-segan, tidak pandang bulu terhadap anggota yang melanggar (aturan) apalagi yang melanggar tindak pidana itu pasti akan diproses dengan tuntas," pungkas Ade Ary.
Sebelumnya, Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) mendeteksi aliran uang untuk judi online ke 20 negara.
Baca Juga: Jokowi Bantah Soal Bansos untuk Korban Judi Online
Bahkan aliran uang dari judi online, disinyalir mencapai akan triliunan rupiah. Hal ini disampaikan oleh Kepala PPATK, Ivan Yustiavandana pada 18 Juni 2024.
"(Aliran uang judi online) ada 20 negara, saat ini terdeteksi yang bernilai triliunan," ujar dia.
Selain itu, Ivan mengungkapkan bahwa aliran uang dari judi online terbanyak di negara ASEAN. Maka dari itu, pemblokiran ribuan rekening telah dilakukan oleh pihaknya.***