Beri Sambutan dalam Hari Habitat Dunia 2020, Jokowi Tekankan soal Rumah Layak Huni

6 Oktober 2020, 07:21 WIB
Presiden Joko Widodo /Lucas/

PR TASIKMALAYA - Presiden Joko Widodo menekankan pentingnya penyediaan rumah layak huni bagi masyarakat seiring Peringatan Global Hari Habitat Dunia 2020.

Jokowi memberikan sambutan secara virtual dalam acara Peringatan Global Hari Habitat Dunia 2020 yang digelar di Kota Surabaya, Senin, 5 Oktober 2020.

Dalam sambutannya, Jokowi menekankan bahwa rumah layak adalah kebutuhan dasar semua orang di seluruh dunia yang akan memperkuat keluarga.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Tasikmalaya, 6 Oktober 2020: akan Cerah Berawan Sepanjang Hari

Bahkan sebagai pilar utama kekuatan bangsa, sekaligus berperan sebagai benteng pertahanan pertama melawan berbagai risiko kesehatan termasuk pandemi Covid-19.

"Pemerintah berupaya keras agar setiap warga negara dapat menempati rumah layak huni. Sejak tahun 2015 telah dilaksanakan program Satu Juta Rumah," ucap Jokowi.

Jokowi menjelaskan, target pembangunan satu juta unit rumah per tahun sudah berhasil dilampaui pada tahun 2018 dengan fokus pada masyarakat berpenghasilan rendah.

Baca Juga: Waspada! Cegukan hingga Mata Merah Bisa Jadi Gejala dari Gangguan Covid-19

Peringatan Global Hari Habitat Dunia tahun ini mengangkat tema "Housing for All: A Better Urban Future" yang dinilai oleh Presiden sebagai tema yang sangat relevan untuk seluruh dunia.

Hingga saat ini, Pemerintah Indonesia juga terus berusaha mengembangkan inovasi pembiayaan untuk meningkatkan akses rumah bagi masyarakat dalam fokus kelompok tersebut.

Antara lain dengan Undang-Undang Tabungan Perumahan rakyat (Tapera) yang memberikan jaminan ketersediaan sumber dana jangka panjang dan berkelanjutan.

Baca Juga: Belum Selesai dengan KAMI, Ucapan Moeldoko Ciptakan Kontroversi hingga Buat Dokter Indonesia Geram

Jokowi memberikan perhatian serius pada peningkatan kualitas kampung kumuh yang ada di sejumlah wilayah di Indonesia.

Program Perbaikan Kampung dan Program KOTAKU (Kota Tanpa Kumuh) dilaksanakan dengan menitikberatkan pada kolaborasi antara pemerintah, pemerintah daerah, swasta, dan masyarakat dalam menyediakan pelayanan dasar seperti air bersih dan sanitasi yang layak.

"Pandemi Covid-19 juga menjadi momentum pembelajaran dan refleksi untuk merancang kebijakan perencanaan dan pengelolaan perkotaan yang inklusif dan berkeadilan, meningkatkan ketangguhan dalam menghadapi bencana alam maupun bencana nonalam, termasuk ketangguhan terhadap wabah penyakit," lanjut Jokowi.

Baca Juga: Dahlan Lebih Semangat Bertani Berkat Jalan Baru TMMD Reguler Brebes

Ia berharap agar para delegasi dari seluruh negara dapat saling berbagi gagasan, bertukar pengetahuan, keahlian, dan pengalaman.

Serta menjalin kerja sama dan memperkuat kolaborasi untuk meningkatkan ketangguhan kota menghadapi pandemi dan juga bencana lainnya.

Jokowi juga mengapresiasi Kota Surabaya yang dipercaya sebagai tuan rumah bagi acara Peringatan Global Hari Habitat Dunia 2020.

Baca Juga: Dapat Rekomendasi dari Kemenperin, Jokowi Izinkan Impor Langsung Garam untuk Industri Pangan

Presiden menyampaikan selamat datang kepada seluruh delegasi yang menghadiri acara yang digelar dengan sangat terbatas dan tetap mematuhi protokol kesehatan yang ketat.

"Kita bertemu di Kota Surabaya ini untuk meyakinkan kepada dunia bahwa Agenda Baru Perkotaan, New Urban Agenda, tahun 2036 tidak bisa ditunda-tunda lagi,” ujar Jokowi.

Jokowi menjelaskan saat ini 55 persen penduduk dunia tinggal di perkotaan. Di tahun 2050 jumlahnya diperkirakan meningkat menjadi 68 persen. Laju peningkatan tertinggi terjadi di Benua Asia dan Afrika.

Baca Juga: Guna Dukung Teknologi Artificial Intelligence, India Kembangkan Fasilitas Komputasi

Indonesia pada 2030 diprediksi akan memiliki jumlah penduduk hampir 300 juta jiwa di mana 63,4 persen di antaranya tinggal di perkotaan.

Karena itulah, menurut Presiden, persoalan penataan perkotaan dan agenda baru perkotaan menjadi sangat penting***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Permenpan RB

Tags

Terkini

Terpopuler