PR TASIKMALAYA - Umat Hindu sebentar lagi akan menyambut perayaan suci yaitu Hari Raya Nyepi yang diperingati setiap tahun. Simak makna di balik perayaan ini.
Hari Raya Nyepi merupakan salah satu peringatan penting yang dirayakan setiap satu tahun sekali dan jatuh sehari sesudah tileming kesangan.
Perayaan Hari Raya Nyepi tentunya memiliki makna dan filosofi mendalam. Umat Hindu dalam perayaan ini akan melakukan ibadah dan merefleksi diri.
Berikut adalah makna peringatan Hari Raya Nyepi yang akan diperingati umat Hindu pada 11 Maret 2024 mendatang.
Makna Hari Raya Nyepi
Baca Juga: Tes IQ: Mari Cari Perbedaan dari Pasangan yang sedang Merayakan Hari Raya Nyepi 2023
Melansir laman Dinas Kebudayaan Buleleng, Hari Raya Nyepi memiliki filosofi yang mendalam. Umat Hindu memohon kepada Tuhan untuk melakukan penyucian Buana Alit atau penyucian diri dan Buana Agung atau penyucian alam.
Perayaan ini adalah perayaan tahun baru Saka dalam kalender Saka yang digunakan umat Hindu sebagai acuan penanggalan dan ini mejadi syarat dalam menyambut tahun baru Saka.
Saat perayaan Hari Raya Nyepi, umat Hindu menahan hasrat untuk tidak keluar rumah, bekerja, menghidupkan api ataupun melontarkan kalimat-kalimat tertentu.
Berbagai larangan tersebut dilakukan dengan Catur Brata Penyepian. Pada malam puncak Nyepi, umat Hindu akan khusuk meditasi, refleksi diri dan shamadi dalam keheningan.
Rangkaian Acara Adat Hari Raya Nyepi
Ada berbagai rangkaian acara adat yang dilakukan sebelum menyambut Nyepi. Mulai dari upacara Melasti, mecaru, Pengerepukan, Nyepi dan terakhir ditutup dengan Ngembak Geni.
Setiap upacara tersebut memiliki maknan yang berbeda-beda. Upacara Melasti diadakan sebelum Hari Raya Nyepi, segala peralatan sembahyang disucikan di laut.
Kemudian dilanjutkan dengan upacara Tawur atau Mecaru, yaitu upacara penyucian yang dilangsungkan ditiap-tiap rumah. Kemudian Pengerepukan yang memiliki makna mengusir para Bhuta Kala.
Setelah itu, umat Hindu akan melangsungkan Nyepi. Ini adalah malam puncak umat Hindu untuk melakukan refleksi diri dan sembahyang.
Terakhir, setelah perayaan Nyepi ditutup dengan Ngembak Geni. Perayaan ini dimaknai sebagai pengakuan dan pengikhlasan. Biasanya, umat Hindu akan saling mengunjungi keluarga hingga tetangga untuk silaturahmi.***