Seniman Pendukung Ganjar-Mahfud 'Tutup Tirai Hidup' Setelah Kampanye di Solo

10 Februari 2024, 16:26 WIB
Seorang seniman Solo Blacius Subono saat pentas menyambut Ganjar-Mahfud dalam puncak acara kampanye di panggung Plaza Balai Kota Kota Surakarta /Dok: Antara/Istimewa/

PR TASIKMALAYA - Seorang seniman pendukung Pasangan Calon nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD, Blacius Subono (70), menghembuskan nafas terakhirnya setelah menyambut puncak acara kampanye di panggung Plaza Balai Kota Surakarta (Solo), Sabtu, 10 Februari 2024.

Seorang budayawan Solo, ST Wiyono, membenarkan berita tersebut, menyatakan bahwa almarhum Subono merupakan salah satu empu pedalangan di Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta.

Berita meninggalnya Subono diketahui dari dua rekannya, yakni Eko Supriyanto dan Budayawan ST Wiyono.

Kedua rekan almarhum memastikan bahwa Subono meninggal saat tengah mengikuti kegiatan kampanye di panggung Plaza Balai Kota Surakarta.

Baca Juga: Seniman Solo Meninggal Dunia saat Kampanye, Sempat Bersalaman dengan Ganjar-Mahfud

Menurut keterangan Wiyono, Subono yang memerankan tokoh punakawan Semar tiba-tiba jatuh setelah menyelesaikan adegan terakhir pertunjukan wayang di Plaza Balai Kota Surakarta.

"Benar Pak Subono tadi meninggal dunia. Pak Subono usai tampil adegan terakhir dan sempat bersalaman dengan Pak Ganjar dan Pak Mahfud kemudian lemas jatuh kemudian dibawa mobil ambulans ke rumah sakit dan kemudian dilaporkan meninggal dunia," katanya dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Antara.

Almarhum bahkan sempat bersalaman dengan Ganjar dan Mahfud sebelum kejadian tersebut. Subono dikenal sebagai seniman yang rajin melakukan latihan seni wayang hampir setiap hari.

Menurut Wiyono, Subono memiliki semangat dalam seni pewayangan yang luar biasa dan sering menjadi sorotan dalam seni pedalangan di ISI.

Baca Juga: Ganjar-Mahfud di Mata Pemimpin Ponpes Fauzan: Sosok yang Bisa Hargai Ulama dan Santri

"Sosok Pak Subono dalam pedalangan luar biasa dan dia lebih menonjol di karawitan dan sering dipakai oleh para dalang. Almarhum di ISI diangkat menjadi Empu Pedalangan," ungkapnya.

Eko Supriyanto, seorang teman seniman lainnya, mengkonfirmasi kabar tersebut. Subono diberitakan meninggal dunia setelah mengikuti pentas di Plaza Balai Kota Surakarta.

Subono adalah salah satu Maestro Wayang di Surakarta dan merupakan sosok yang tegas dan kreatif dalam seni pedalangan di ISI.

Dia dikenal sebagai seorang seniman yang penuh semangat dalam berkarya dan tidak pernah meremehkan nilai seni pedalangan.

Kehilangan Subono merupakan duka mendalam bagi dunia seni Indonesia, terutama bagi komunitas pedalangan di Solo.

Semangat dan kontribusinya dalam seni lanjutnya, akan selalu dikenang dan diapresiasi oleh banyak kalangan. Semoga karya-karyanya tetap menginspirasi generasi seniman mendatang.***

Editor: Thytha Surya Swastika

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler