Soal Pilihan Capres, Luhut: Saya Dukung yang Muda, Siapa Saja Dia

23 Desember 2023, 08:42 WIB
Menko Marves, Luhut Binsar Pandjaitan. /Instagram @luhut.pandjaitan/

PR TASIKMALAYA - Kontestasi politik selalu dihiasi dengan berbagai pertanyaan mengenai dukungan tokoh pada calon presiden (capres) yang akan memimpin Indonesia. Tak terkecuali dengan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan.

Saat ditanya mengenai siapa capres yang didukungnya pada pemilihan umum (Pemilu) 2024 mendatang. Dirinya tak menjawab secara jelas, hanya menyatakan bahwa dirinya akan lebih memilih pemimpin muda untuk memimpin Indonesia ke depan.

“Saya dukung yang muda, siapa saja dia,” kata Luhut menjelaskan sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Antara, Jumat, 22 Desember 2023.

Atas jawaban tersebut, Luhut kemudian kembali ditanya terkait kehadiran calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka sebagai yang paling muda dalam pemilihan presiden (Pilpres) 2024 kali ini.

Baca Juga: Prabowo Subianto Percaya Diri Menang Pilpres 2024, Kuncinya Dukungan Jokowi dan Luhut

Dia menjawab bahwa dirinya tak memiliki kepentingan apapun dengan Gibran sebagai cawapres. Meski begitu, dia mengingatkan bahwa calon yang masih muda juga harus diberi dukungan dan kesempatan.

“Apa urusan saya sama Gibran? Tapi menurut saya, kalau dia bagus, jangan kita bunuh dong, kita dorong,” ujarnya menambahkan.

Lebih lanjut, dirinya menjelaskan bahwa justru anak muda adalah cikal bakal dari majunya Indonesia ke depan. Terutama setelah melihat anak muda yang lebih banyak sebagai pemilih di Pemilu 2024 ini.

Selain itu, Luhut juga mengimbau pada masyarakat agar tak meremehkan kelompok anak muda. Sebab menurutnya, justru kelompok orang yang sudah tua yang dianggapnya sebagai orang yang sudah habis dari segi tenaga dan fisik.

Baca Juga: Kondisi Luhut Belum Sehat Sepenuhnya, Erick Thohir Ditunjuk Sebagai Menko Marves Ad-Interim

“Sekali lagi, jangan kita merendahkan anak muda Indonesia. Jangan kita bilang istilah ingusan, lupakan itu. Kita yang ingusan, karena sudah tua. Jadi mereka justru yang akan menjadi embrio, membuat Indonesia hebat,” ucap Luhut menjelaskan.

Terakhir, dia mengingatkan pada beberapa tokoh yang telah berada dalam suatu lembaga lebih dulu dan menjadi senior. Dirinya mengingatkan agar menjadi senior yang baik bagi para juniornya.

Menurutnya, tidak perlu ada sikap untuk ingin dihormati hingga berlebih-lebihan. Sebab baginya, kehidupan ini berputar. Di mana semua orang memiliki masanya masing-masing untuk berkembang dan bertumbuh.***

Editor: Wulandari Noor

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler