Indonesia Impor vaksin Virus Corona dari Tiongkok, Erick Thohir: Kita Pastikan Vaksin Halal

16 September 2020, 06:58 WIB
Menteri BUMN dan Ketua Komite Penanganan Covid-19 Indonesia, Erick Thohir. /Instagram @erickthohir

PR TASIKMALAYA – Bulan Oktober mendatang Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) akan berangkat ke Tiongkok dan Uni Emirat Arab (UEA) untuk memastikan kehahalan vaksin virus corona (Covid-19) yang diimpor dari kedua negara tersebut.

Erick Thohir selaku Ketua Pelaksana Harian Komite Penanganan Covid-19 (KPCPEN), mengaku sudah bertemu dengan Wakil Presiden Ma’aruf Amin untuk meminta dukungan.

Uji vaksin pertama kali akan dilakukan di Bandung, dan MUI akan hadir untuk memastikan keamanan serta kehalalan vaksin yang berasal dari dua negara tersebut.

Baca Juga: Diduga Melanggar Protokol Kesehatan Covid-19, 243 Calon Kepala Daerah Kena Sentil Puan Maharani

“Kita pastikan vaksin ini halal dan sesuai standard kita. Oleh karena itu, kita kirim BPOM ke UEA dan Insya Allah Oktober ke Tiongkok bersama MUI,” ujar Erick yang disampaikan pada webminar yang membahas ‘Transportasi Sehat, Indonesia Maju’ yang diselenggarakan oleh Kementerian Perhubungan Selasa, 15 September 2020.

Indonesia mendapatkan 310 juta dosis vaksin hingga akhir 2021. Jumlah tersebut termasuk tambahan 10 persen dalam perjanjian yang dilakukan dengan Sinovac di Tiongkok dan UEA.

Sebanyak 30 juta vaksin akan masuk ke Indonesia dalam waktu dekat, dan akan diuji coba dengan disuntikkan terlebih dahulu untuk menangani penanganan para tenaga medis seperti dokter, perawat, dan bidan.

Baca Juga: Viral Rombongan Pesepeda Masuk Jalan Tol, Polisi Berhasil Mengidentifikasi yang Bersangkutan

Hal tersebut dilakukan sebelum dilaksanakannya imunisasi masal yang direncanakan akan dilaksanakan awal tahun depan.

“Kita berharap bisa menstabilkan daripada menjaga kesehatan, sampai kita bisa produksi vaksin merah putih yang rencananya akan dikembangkan diawal tahun 2022,” ujar Erick, dikutip  dari RRI. 

Pemerintah Indonesia menggelontorkan dana sekitar Rp 5 triliun ke Biofarma untuk pengembangan vaksin.

“Targetnya, perusahaan bisa memproduksi vaksin sebanyak 30-40 juta,” ujar Ercick.

Baca Juga: Viral Rombongan Pesepeda Masuk Jalan Tol, Polisi Berhasil Mengidentifikasi yang Bersangkutan

Bio farma melalui holding BUMN yang bekerjasama dengan Sinovac Biotech Ltd dari Tiongkok.

Selain itu, Biofarma akan bekerjasama dengan Koalisi untuk inovasi Persiapan pandemi Epidemi (Coalition for Epidemic Prepared  Innovation?CEPI).

Cepi mengatakan bahwa ini merupakan sebuah kerjasama antar pemerintah dan swasta di tingkat global yang berbasis di Norwegia.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: RRI

Tags

Terkini

Terpopuler