Dengar Masyarakat Ingin Al Zaytun Dibubarkan, Wapres Maruf Amin Buka Suara

5 Juli 2023, 20:56 WIB
Wakil Presiden Indonesia Maruf Amin buka suara terkait polemik Al Zaytun. /Twitter/@Kiyai_MarufAmin/

PR TASIKMALAYA – Polemik Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun saat ini sedang diselediki oleh pemerintah, termasuk pimpinannya, Panji Gumilang.

Ada banyak masyarakat menginginkan pembubaran Ponpes Al Zaytun yang diduga melakukan penistaan agama.

Wapres Maruf Amin bahkan membenarkan adanya masukan dari masyarakat agar pesantren pimpinan Panji Gumilang segera dibubarkan.

Menurutnya, Ponpes Al Zaytun kemungkinan tidak akan dibubarkan karena merupakan lembaga pendidikan dengan jumlah santri yang banyak.

Baca Juga: Beasiswa S1 UIN Bandung 2023 Resmi Dibuka: Cek Kuota, Syarat, Pendaftaran

Maruf Amin mengatakan ada sejumlah alternatif lain selain pembubaran. Salah satu alternatif itu adalah pembinaan.

Hal itu disampaikan Maruf Amin usai acara Forum CSR Indonesia di Soehanna Hall, Jakarta The Energy Building SCBD, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Selatan, Rabu, 5 Juli 2023.

"Pesantrennya ini memang masyarakat ingin banyak membubarkan, menutup,” kata Wakil dari Presiden Jokowi itu.

“Tetapi memang ada pertimbangan di situ banyak santri, cukup besar ya berapa jumlahnya itu," sambungnya.

Baca Juga: Preview King the Land Episode 7: Gu Won Rela Datangi Sa Rang Karena Hal Kecil, Ada Jam Tayang!

Oleh karena itu, pemerintah memprtimbangkan terkait nasib Al Zaytun dan nasib para santri yang ada di dalamnya.

Dia menjelaskan, ponpes yang terletak di Kabupaten Indramayu itu bisa saja diabngun ulang atau dibina ulang.

"Beberapa alternatifnya itu tidak dibubarkan tapi dibangun, dibina dengan baik, sehingga mereka tetap pesantren itu bisa berjalan, bisa belajar, tapi sesuai dengan akidahnya yang sudah benar maupun juga dalam sistem kita, di dalam berbangsa bernegara," kata dia.

"Perlu dibina, perlu supaya diluruskan, akidahnya diluruskan, pemahamannya diluruskan, apa namanya komitmen kebangsaannya diluruskan nanti semuanya itu, nah itu perlu dilakukan pembinaan," imbuhnya.

Baca Juga: Oh I'm so Very Very Happy! Si Jeli Pasti Bisa Taklukan Soal TES IQ ini dalam Waktu 10 Detik

Di lain sisi, Menko PMK Muhadjir Effendy memastikan bahwa pelayanan pendidikan di Ponpes Al Zaytun tidak akan dihentikan.

Menanggapi rekomendasi penutupan oleh tim investigasi, dia mengatakan pemerintah perlu melihat untung dan rugi terkait rekomendasi yang diusulkan.

Menurutnya, Ponpes Al Zaytun adalah lembaga pendidikan yang harus tetap berjalan. Tidak bisa masalah yang bersifat perorangan atau hanya melibatkan pimpinan berimbas pada institusi.

“Ini kan menyangkut hampir 5.000 santri, nggak boleh diabaikan,” kata Muhadjir.

“Tidak boleh hnaya karena masalah yang menyangkut orang perorangan kemudian berimbas pada institusi (Al Zaytun),” imbuhnya.***

Editor: Al Makruf Yoga Pratama

Tags

Terkini

Terpopuler