PR TASIKMALAYA - Pemilu 2024 ternyata bertepatan dengan masa puncak bonus demografi untuk Indonesia. Hal tersebut tentunya memetakan persebaran penduduk berdasarkan usia dimana jumlah penduduk usia produktif (15-65 tahun) lebih banyak daripada penduduk dengan usia kurang produktif (0-14 tahun dan 65< Taun).
Oleh sebab itu, setiap tokoh yang akan berkecimpung dalam Pemilu itu harus menyesuaikan strategi kampanye guna mengoptimalkan sumber daya yang ada.
Salah satunya adalah Ganjar Pranowo, Bacalon (Bakal calon) Presiden Republik Indonesia yang diusung oleh PDIP, menerapkan “Nano Strategi” guna merap lebih banyak suara dari penduduk usia produktif, yang dalam hal ini adalah Gen Z.
“Ini model kampanye yang sedang kita siapkan yang saya kasih judul Nano Strategi,” ucap Ganjar dalam Konsolidasi PDI Perjuangan DKI Jakarta Pemenangan Pilpres 2024, Minggu 04 Juni 2023.
Baca Juga: Deal! Inilah Klub yang Berhasil Meminang Marco Asensio
Menurut Ganjar, Nano Stategi merupakan strategi kampanye yang menitikberatkan optimasi pada komunitas dan dinilai lebih peka untuk menjawab persoalan anak muda.
“Lebih kecil, lebih berbasis pada komunitas, dan lebih solutif, dan itulah kenapa kita butuh jauh lebih banyak sumber daya manusia untuk hadir dalam komunitas mereka,” tambah Ganjar.
Pendekatan ini Ganjar dapat dari hasil diskusinya dengan salah satu kader PDI Perjuangan, Putra Nababan, yang mengatakan bahwa Gen Z merupakan generasi yang spesifik.
Ternyata, lanjut Ganjar, Gen Z memiliki komuniatas-komunitas yang tidak mau dicampuri urusan politik. Selain itu, anak muda juga membutuhkan ruang untuk berkreasi dan solusi-solusi yang dapat menjadi “benang merah” suatu masalah.
Baca Juga: Kim Kyu Jong Eks Member SS501 Menandatangani Kontrak dengan Connectome Entertainment!
Tidak sedikit memang anak muda yang mengalami stress, QLC (Quarter Live Crisis), dan overthingking sehingga mereka membutuhkan akses konseling yang dapat mengerti keadaan mereka.
“Adakah akses-akses yang bisa kita berikan dari partai, dari tim Ganjar Pranowo untuk memberikan itu kepada mereka? Sehingga kita hadir sebagi solusi.” Lanjut Ganjar.
Oleh sebab itu, ganjar pun mengajak para kader untuk berdiskusi dengan relawan dan pemilih potensial di rumah aspirasi untuk menciptakan solusi.
“Rumah aspirasinya sudah ada. Ngobrol di situ, berdebat di situ, siapkan taktik strategi di situ, pecahkan di situ, berikan pada jurkam-jurkam atau barangkali kepada saya. Dengan senang hati saya akkan menerima masukan-masukan itu agar kami tidak keliru dan kita berada pada rampak barisan yang sama,” ucap Ganjar, dikutip dari ANTARA.
Atas dasar itu semua, Ganjar tengah menyiapkan model kampanye yang berbeda, lebih spesifik, dan berbasis pada komunitas-komunitas untuk bisa menciptakan solusi bagi Gen Z.