KTT ASEAN ke-42: Indonesia Dapat Dukungan untuk Lanjutkan Dialog dengan Myanmar Terkait Penghentian Konflik

10 Mei 2023, 14:09 WIB
Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) secara resmi membuka Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-42 ASEAN di Labuan Bajo, Rabu, 10 Mei 2023. /Setkab RI/

PR TASIKMALAYA - Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Association South East Asian Nations (ASEAN) memberikan dukungan kepada Indonesia untuk melanjutkan dialog dengan Myanmar terkait penghentian konflik dan kekerasan di negara tersebut.

Myanmar saat ini tengah menghadapi konflik dalam negeri, sehingga ada pengerahan militer di negara tersebut. Fenomena ini menarik perhatian seluruh negara anggota ASEAN.

Isu tersebut kemudian diangkat dalam salah satu forum KTT ASEAN ke-42 di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur.

Saat ini, Indonesia telah melakukan upaya dialog dengan pemerintahan Myanmar terkait penghentian konflik dan kekerasan di negaranya. Oleh karena itu, negara peserta KTT ASEAN mendukung untuk melanjutkan perjuangannya.

Baca Juga: Jelang KTT ASEAN 2023 di Jakarta, 14 Ruas Jalan Nasional Diperbaiki

Dukungan itu disampaikan pada hari Rabu, 10 Mei 2023, yang disampaikan melalui pernyataan bersama pemimpin ASEAN.

Berdasarkan pernyataan tersebut, negara-negara ASEAN mendukung Presiden Joko Widodo untuk memberikan respon kepada Myanmar atas serangan yang baru-baru ini ditujukan ke Pusat Koordinasi ASEAN untuk Bantuan Kemanusiaan dan Penanggulangan Bencana (AHA Centre), serta tim pemantau ASEAN di Myanmar.

"Kami mendukung upaya-upaya Ketua ASEAN, termasuk upaya Indonesia dalam melanjutkan keterlibatan para pemangku kepentingan di Myanmar, dan mendorong kemajuan implementasi Konsensus Lima Pon," itulah isi dari pernyataan bersama pemimpin ASEAN dilansir dari ANTARA.

Para pemimpin ASEAN memiliki keresahan yang sama atas tindakan kekerasan yang masih berlangsung di Myanmar.

Baca Juga: KTT ASEAN: Indonesia dan Vietnam Optimis Target Perdagangan 15 Miliar Dolar Tercapai

Poin lainnya yang disampaikan oleh pemimpin ASEAN, yaitu penghentian segala bentuk kekerasan dan pengerahan pasukan oleh Myanmar, guna terwujudnya dialog nasional yang melibatkan semua pihak dan pengiriman bantuan kemanusiaan dapat dilakukan dengan tepat waktu dan aman.

Menanggapi penyerangan terhadap AHA Centre, Presiden Joko Widodo menegaskan bahwa insiden tersebut tidak akan mengurungkan tekad Indonesia dan ASEAN untuk menyerukan penghentian segala bentuk kekerasan di negara Myanmar.

Latar belakang konflik di Myanmar adalah terjadinya penggulingan pemerintahan terpilih, yang dipimpin oleh Aung San Suu Kyi, melalui kudeta. Ini terjadi sejak Februari 2021.

Menteri Luar Negeri (Menlu) RI, Retno Marsudi menyampaikan bahwa Konsensus Lima Poin telah dibahas oleh pemimpin ASEAN sebelum dilangsungkannya KTT ASEAN ini.

Baca Juga: KTT ASEAN: Pemkab Kulon Progo Berharap Adanya Peningkatan Wisman

Indonesia sebagai ketua ASEAN pada tahun ini, mencanangkan untuk melakukan diplomasi senyap dalam penyelesaian konflik di Myanmar. Alasan pemilihan metode ini adalah untuk memberikan ruang kepada para pihak dalam membangun kepercayaan dan membuka komunikasi.

Kemudian agenda KTT lainnya adalah persiapan penerimaan Timor Leste sebagai anggota ke-11 dari ASEAN secara penuh.

ASEAN yang telah didirikan pada 8 Agustus 1968 di Bangkok memiliki 10 anggota, yaitu Indonesia, Brunei Darussalam, Malaysia, Singapura, Filipina, Laos, Kamboja, Myanmar, dan Vietnam.***

Editor: Thytha Surya Swastika

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler