Sempat Sebut Video Bernarasi Klitik di Ungaran Sebagai Kenakalan Remaja, Polisi Buru Pelaku

29 Maret 2023, 15:11 WIB
Ilustrasi kekerasan. /Pixabay/OpenClipart-Vectors

PR TASIKMALAYA - Niat laporkan aksi anarkis remaja terduga klitih, netizen ini dibuat kecewa dengan respon Polres Semarang.

Keributan ini bermula dari unggahan netizen yang melaporkan aksi anarkis remaja bersamurai ke akun sosial media Polres Semarang.

Tak butuh waktu lama laporan tersebut mendapat respon dari Polres Semarang. Sayangnya tanggapan yang diberikan justru menuai kritik dan kecaman.

Mulainya seorang netizen membagikan rekaman CCTV kejadian itu melalui akun twitter pribadinya pada Rabu, 29 Maret 2023.

Baca Juga: Tampak Mempesona, Begini Penampilam Jisoo di Teaser Album yang Segera Dirilis!

Dalam penggalan video berdurasi 30 detik ini, terlihat jelas pelaku adalah 5 orang remaja yang mengendarai 2 sepedah motor.

Sambil membawa 2 bilah samurai, 5 remaja ini melancarkan aksi penyerangan kepada pengendara lain.

Korban yang tidak sempat melakukan perlawanan hanya bisa kabur meninggalkan sepedah motornya menjadi bulan-bulanan pelaku.

Satu orang remaja berhelm hitam sempat terlihat mengejar korban sambil mengacungkan sebilah samurai.

Baca Juga: Tes IQ: Bisa Lihat Perbedaan di Antara 2 Ruangan? Jenius Jika Berhasil Hanya dalam Waktu Singkat

Resah dengan aksi terduga klitih/begal ini, netizen melaporkan kejadian ke Polres Semarang melalui aduan media sosial.

Budaya Klitih sudah sampai ke Ungaran. Kejadian semalam di depan dinotoys Ungaran. Mohon @_polressemarang di tindak tegas, jangan sampai diberi menjadi tuman,” lapor netizen dengan akun Yunjum sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari twitter.

Menanggapi laporan tersebut, Polres Semarang sudah memberikan respons melalui akun Twitter resminya. Namun, respon yang disampaikan tidak sesuai harapan netizen.

Baca Juga: Tes IQ: Dapat Temukan Perbedaan pada 2 Toko Buah? Anda Harus Jenius Hanya dalam Waktu Singkat

Meskipun aksi kekerasan ini terekam CCTV, pihaknya membantah kejadian ini sebagai teror klitih. Melainkan hanya kenakalan remaja saja.

Mohon ijin min, kejadian tersebut bukan klitih ya, namun kenakalan remaja. Karena korban menolak memberikan rokok,” respon Polres Semarang.

Dalam waktu singkat, tanggapan Polres Semarang mendatangkan beragam komentar. Salah satu netizen netizen merasa kekerasan senjata tajam ini tidak bisa dianggap kenakalan remaja.

Contoh kenakalan remaja itu menurut saya: bolos, mabuk, ngerokok, atau nonton film dewasa. Kalau malam-malam bawa sajam, lalu menyerang orang sih, namanya JAHAT, bukan NAKAL,” komentar netizen dengan nama Alitt.

Cuitan terkait dengan aksi klitih di Ungaran. Tangkapan Layar Twitter

Baca Juga: Tes IQ: Lihat Perbedaan Antar Gambar Minuman? Cuma si Jenius yang Tepat Mengenalinya dalam 30 Detik

Mendapat respon yang tidak sesuai, cuitan Polres Semarang kini telah dihapus. Kendati demikian, beberapa netizen masih sempat mengabadikannya.

Disisi lain, pihak Polres Semarang terlihat menanggapi kritikan netizen. Untuk kedepannya pihaknya berjanji meningkatkan patrol petugas.

Terimakasi atas sarannya. Kami sudah meningkatkan kegiatan patrol pada jam-jam rawan,” tulis Polres Semarang.

Sementara itu, pihak Polda Jateng melalui cuitan di akun Twitter resminya @poldajateng_ pihaknya menyebut jika saat ini kasus tersebut sedang ditangani Polres Semarang.***

Editor: Thytha Surya Swastika

Tags

Terkini

Terpopuler