Kasus Virus Corona Dekati Angka 17 Juta, Covid-19 Dinilai Jadi Pandemi Terburuk yang Dihadapi WHO

28 Juli 2020, 16:00 WIB
Direktur Jendral WHO Tedros Adhanom.* /

PR TASIKMALAYA - Pandemi virus corona di dunia kini telah berhasil menginfeksi 16 juta orang dengan mudah.

Covid-19 ini bahkan dinilai sebagai darurat kesehatan global terburuk yang pernah dihadapi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Hal itu disampaikan oleh Direktur jendral WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus pada Senin, 27 Juli 2020.

Baca Juga: Bikin Patah Hati Penggemar, Tom Holland Resmi Gandeng Pacar Baru

Hanya dengan protokol ketat seperti memakai masker hingga menghindari keramaian, dunia akan berhasil mengalahkan virus corona ini.

“Saat langkah-langkah ini diikuti, kasus menurun. namun jika tidak, kasus-kasus akan naik," ujarnya, dikutip oleh PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari situs The Hindu. 

Tedros ikut memuji Negara Kanada, Tiongkok, Jerman dan Korea Selatan yang berhasil mengendalikan wabah tersebut.

Kebangkitan virus corona di berbagai wilayah ini tengah menjadi kekhawatiran masyarakat dunia, dengan kematian mendekati 6.500.000.

Baca Juga: Kembali Tampil Pakai Masker, Donald Trump Berharap Vaksin Covid-19 Bisa Tersedia Akhir Tahun

Kepala program kedaruratan WHO, Mike Ryan mengatakan jauh lebih penting untuk menjaga pembatasan kesehatan yang ketat seperti jarak fisik.

Hal ini harus dilakukan di tengah kehawatiran gelombang kedua, puncak baru dan klaster lokal.

“Yang paling benar adalah menekan virus untuk mendorong angka-angka kasus agar menurun," katanya.

Namun ia pun mengakui, bagaimanapun, hampir tidak mungkin bagi negara-negara di dunia untuk terus menerus menutup perbatasan untuk masa mendatang.

Baca Juga: Lupa Tutup Gorden, Aksi Mesum Mahasiswa Jadi Tontonan Warga hingga Digrebek Polisi

Tedros menekankan prioritas untuk tetap menyelamatkan hidup orang banyak.

"Kita harus menekan penularan tetapi pada saat yang sama kita harus mengidentifikasi kelompok rentan dan menyelamatkan nyawa, mempertahankan angka kematian agar menjadi nol, jika tidak seminimal mungkin," katanya.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Tags

Terkini

Terpopuler