Heboh Anggaran Rp500 Triliun untuk Studi Banding dan Rapat Kemiskinan di Hotel, Begini Klarifikasi Menpan RB

30 Januari 2023, 14:02 WIB
Menteri PANRB Abdullah Azwar Anas dalam Sosialisasi Peraturan Menteri PANRB No. 1/2023 tentang JF, di Jakarta, Jumat (27/01/2023) /Humas KemenPANRB/Setkab

PR TASIKMALAYA – Baru-baru ini anggaran rapat mengenai kemiskinan yang digelar oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) menjadi perbincangan hangat masyarakat Indonesia.

Anggaran rapat Rp500 Triliun yang disebutkan oleh Menpan RB mengenai masalah kemiskinan menjadi sorotan dan memunculkan banyak kontra dari masyarakat Indonesia.

Menanggapi hal tersebut, Abdullah Azwar Anas, selaku Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB), menegaskan bahwa sebagian program kemiskinan belum optimal.

Ia menyebut jika bukan semua anggaran tersebut tersedot untuk rapat dan studi banding kemiskinan.

Baca Juga: Divaldo Alves Sebut Mental Pemain Persik Kediri Siap Menghadapi Borneo FC Samarinda pada Laga di BRI Liga 1

“Jadi begini, setelah kita, pilah, ada sejumlah instansi, terutama di beberapa daerah yang program kemiskinannya belum sepenuhnya berdampak optimal,” jelasnya yang dikutip oleh PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Antara News.

Anas juga menjelaskan dan memberikan klarifikasi terkait anggaran Rp500 triliun itu yang dihabiskan untuk rapat masalah kemiskinan.

“Misal ada studi banding soal kemiskinan, ada diseminasi program kemiskinan berulang kali di hotel. Faktualnya itu ada, tapi bukan kurang lebih Rp 500 Triliun habis untuk studi banding dan rapat,” tuturnya.

Baca Juga: Tes IQ: Bisa Lihat 3 Perbedaan di Gambar Perahu Ini? Si Cerdas Membedakannya dalam 30 Detik

Mengenai pernyataan soal anggaran kemiskinan itu dijelaskan ketika Anas melakukan sosialisasi kebijakan baru mengenai jabatan fungsional secara hybrid di hadapan kementerian dan lembaga pemda beberapa hari lalu.

Saat itu, konteksnya yaitu untuk membangun logical framework mengenai reformasi birokrasi mengenai pengentasan kemiskinan.

Dalam sosialisasinya, Anas memaparkan logical framework pemda mengenai pengentasan kemiskinan harus fokus.

Baca Juga: Selamat! Song Joong Ki Umumkan Pernikahan dan Kehamilan Katy Louise Saunders!

Anas menjelaskan bahwa jika golnya adalah pengentasan kemiskinan, maka programnya adalah peningkatan daya beli warga hingga meningkatkan akses murah terkait pendidikan untuk mengurangi pengeluaran keluarga menengah ke bawah.

“Jadi, bukan semua anggaran untuk studi banding atau rapat, tapi sebagian ada sehingga belum sepenuhnya selaras dengan tujuan. Ada pula yang ingin mengurangi stunting, tapi kegiatannya sosialisasi gizi, di sisi lain pembelian makanan untuk bayi malah tidak dialokasikan,” jelasnya.

Anas juga menuturkan bahwa ia sering mencotohkan dampak program yang kurang optimal, seperti tujuannya pelestarian, tetapi kegiatan sosialisasinya adalah seminar soal revitalisasi di sekitar sungai.***

Baca selengkapnya di Google News.

Editor: Thytha Surya Swastika

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler