Kalung Antivirus Corona Banyak Dikritik, Sudjiwo: Jangan Langsung Diolok Sambil Diharap Gagalnya

7 Juli 2020, 07:00 WIB
Kepala Balitbangtan Kementrian Pertanian lakukanklarifikasi terkait kalung eucalyptus. Foto : Ist /Argo/

PR TASIKMALAYA - Budayawan Sudjiwo Tedjo memberikan tanggapan terhadap kalung antivirus yang dipamerkan oleh Kementerian Pertanian (Kementen).

Kalung yang disebut bisa mengatasi virus corona itu memang banyak diperbincangkan oleh masyarakat saat ini.

Namun bukan mendapatkan pujian, namun justru inovasi itu malah membuat orang skeptis bahwa kalung tak dapat mengatasi Covid-19.

Baca Juga: Geram dengan Kelakuan Netizen Indonesia Soal Guyonan Upin & Ipin, Warga Malaysia: Kami Membencinya!

Nemun meski begitu, Sudjiwo meminta masyarakat Indonesia untuk tak perlu memperolok-olok kalung antivirus corona berbahan eucalyptus atau pohon kayu putih.

"Mbok suruh buktikan saja antivirus itu sambil berharap terbukti. Bukan setiap kreativitas anak bangsa langsung diolok-olok sambil diharap gagalnya," kata Sudjiwo yang kerap dikenal dengan Presiden Jancukers ini, dikutip dari Twitter.

Artikel ini pernah tayang di Pikiran-Rakyat.com dengan judul Alih-alih Dipuji, Kalung Antivirus Corona Kementan Malah Dibully, Sudjiwo: Tak Bebas dari Minder.

Ia merasa heran kenapa Bangsa Indonesia tak bebas dari belenggu rasa minder terhadap negara asing.

Baca Juga: Infeksi Corona di AS Hampir Dekati Angka 3 Juta, Trump: 99% Kasus Covid-19 Di sini Tak Berbahaya

Sementara dokter spesialis Rumah Sakit Omni Pulomas, dr. Dirga Sakti Rambe mengatakan inovasi Kementan itu tak layak disebut kalung antivirus corona namun sebaiknya disebut saja kalung eucalyptus.

"Tidak ada bukti sahih produk ini dapat mencegah #Covid-19. Ikuti saja yang sudah jelas, jaga jarak, masker, dan cuci tangan," tulis dokter Dirga.

Sementara itu musisi indonesia sekaligus dokter, Tompi juga meragukan inovasi tersebut.

"Ada research-nya yang melaporkan bisa, namun masih butuh penelitian lanjut. Membuatnya langsung sebagai alternatif treatment dalam jumlah besar, enggak bijak," tulis Tompi di akun Twitternya. 

Baca Juga: Pasca TikTok Diboikot, Fitur Reels Instagram Ambil Peluang Pengguna di India

Namun para menteri masih ada yang mempercayai khasiat dari kalung tersebut, salah satunya Menteri Basuki yang ikut memasangkan kalung itu kepada salah satu awak media.

Ia megatakan bahwa dengan kontak 15 menit bisa membunuh 42 persen dari corona, sementara pemakaian 30 menit bisa membunuh 80 persen corona.*** (Ari Nursanti)

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler