12 Poin Penting 100 Hari Kerja Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan

26 September 2022, 20:54 WIB
Berikut 12 poin penting 100 hari kerja kerja Menteri Perdagangan Republik Indonesia (RI) Zulkifli Hasan.* /Ni Made Ari Rismaya Dewi/Ringtimes Bali/

PR TASIKMALAYA - Pada Rabu, 21 September 2022 lalu, tepat 100 hari kerja Menteri Perdagangan Republik Indonesia (RI) Zulkifli Hasan telah menduduki jabatannya usai dilantik.

Terhitung hingga tanggal tersebut, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan sukses melaksanakan kinerja sejumlah 12 poin penting.

Salah satu keberhasilan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan adalah melaksanakan instruksi utama dari Presiden Jokowi untuk menurunkan harga minyak goreng nasional dengan target Rp14. 000 per liter.

Dengan demikian, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan pun berhasil mencapai angka melebihi target, yakni Rp13. 800 per liter, seperti dilansir PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari akun Instagram @zul.hasan.

Baca Juga: 6 Tips untuk Tingkatkan Kualitas Tidur Lebih Baik, Salah Satunya Kelola Kekhawatiran

Lalu, apa saja 12 poin penting lainnya mengenai 100 hari kerja dari Menteri Perdagangan RI ini? simak penjelasan berikut.

Pertama, harga minyak goreng curah turun secar signifikan, yakni dari Rp14. 000 per liter pada 15 Juni 2022 menjadi Rp13. 800 per liter pada 21 September 2022.

Kedua, ketersediaan Minyak Goreng Curah Rakyat atau MGCR menjangkau 33 dari sejumlah 34 propinsi.

Kemudian, adanya peningkatan harga TBS sawit melalui kebijakan Expo.

Baca Juga: 5 Rekomendasi Anime yang Wajib Ditonton Penggemar Bulan Oktober, Ada Spy X Family dan Chainsaw Man

Pertama, menghapus sementara Pungutan Ekspor (PE) CPO dari USD 200 per Ton menjadi nol.

Kedua, meningkatkan kuota ekspor CPO bagi produsen yang mengirim ke Indonesia timur melalui Kepmendag no 1117 tahun 2022.

Selanjutnya, surplus neraca perdagangan.

Pertama, neraca perdagangan Indonesia dari Januari hingga Agustus 2022 mengalami surplus sebesar USD 34,92 Miliar (tumbuh sebesar 68,6 persen dibandingkan pada tahun 2021).

Baca Juga: BRI Liga 1 Persib vs Persija: Bukan Ciro Alves, Pemain Ini Wajib Diwaspadai Macan Kemayoran

Kedua, ekspor nonmigas pada Januari hingga Agustus 2022 senilai USD 194,60 Miliar (meningkat 35,42 persen dibandingkan tahun 2021).

Lalu, peningkatan akses pasar Internasional, yaitu:

Pertama, IUAE CEPA:

Adanya peningkatan ekspor sebesar 844,45 juta atau 53,90 persen dalam sepuluh tahun ke depan melalui kerjasama sertifikasi halal, UMKM, ekonomi digital, dan ekonomi Islam.

Baca Juga: Tes Psikologi: Pilih Langit atau Laut? Ungkap Karakter Tangguh Anda dalam Mencari Solusi

Kedua, Indonesia Korea Cepa, yakni peningkatan neraca perdagangan jasa senilai USD 7,29 juta.

Ketiga, pengesahan Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP), yakni potensi peningkatan GDP Indonesia setara 38,33 Triliun dan potensi peningkatan ekspor barang Indonesia sebesar USD 5,01 Miliar pada tahun 2040.

Selanjutnya, promosi dan kebijakan ekspor, di antaranya

Pertama, melepas ekspor baja ke Selandia Baru senilai USD 4 juta.

Baca Juga: Tes Kepribadian: Perhitungan Tanggal Lahir Bisa Ungkap Karakter Bawaan Kamu, Begini Cara Hitung dan Artinya!

Kedua, melepas ekspor Sritex ke 20 Negara senilai USD 3,7 juta.

Ketiga, menghasilkan 22 kesepakatan dagang senilai USD 3,2 Miliar dengan melalui misi dagang di India.

Kemudian, yang terakhir adalah pengawasan perdagangan untuk melindungi konsumen dan industri dalam negeri.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Instagram @zul.hasan

Tags

Terkini

Terpopuler