Bertemu Warga Desa Wadas, Alissa Wahid: Tidak Ada yang Berubah dari Pernyataan Saya Sebelum Ini

12 Februari 2022, 20:01 WIB
Alissa Wahid ungkap kesan setelah bertemu langsung dengan warga Desa Wadas. /uninus.ac.id

PR TASIKMALAYA - Koordinator Nasional Jaringan Gusdurian Indonesia, Alissa Wahid menyambangi Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah.

Alissa Wahid mengunjungi Desa Wadas pada Sabtu, 12 Februari 2022, untuk mendengar langsung dari warga Desa Wadas terkait polemik yang terjadi di desa tersebut.

Hal itu diungkapkan Alissa Wahid sendiri melalui cuitan di akun Twitter-nya @AlissaWahid.

"Nyambangi Desa Wadas, untuk mendengar langsung dari mereka. Baik yang pro maupun yang kontra," cuit Alissa Wahid seperti dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com.

Baca Juga: Novel Baswedan Singgung Firli Bahuri soal Aturan Baru KPK: Orang Tidak Serius Berantas Korupsi

Putri Presiden ke-4 itu mengungkapkan bahwa pertemuannya dengan warga Desa Wadas, baik yang pro pertambangan batu Andesit maupun yang kontra membuatnya dapat informasi dari sumber utama.

Sehingga ia menegaskan bahwa apa yang telah disampaikannya terkait Desa Wadas sebelum mengunjungi desa tersebut tetap sama.

"Pertemuan denga warga yang pro maupun yang kontra membuat saya dapat informasi dari tangan pertama: warga desa Wadas," tulisnya.

"Dan tidak ada yang berubah dari pernyataan saya sebelum ini. Terkonfirmasi langsung. I stand by my statements," sambungnya.

Baca Juga: Bukan dari Bahasa Inggris, Ini Nama Panggilan Sayang Pangeran Charles untuk Camilla

Selain bertemu dengan warga Desa Wadas, ia juga mengungkapkan bahwa ia sempat bertemu dengan pihak kepolisian Purworejo dan TNI.

Dalam pertemuannya, ia meminta agar warga Desa Wadas, baik yang pro atau kontra penambangan batu Andesit untuk diayomi.

"Saya juga sempat berdiskusi dengan Wakapolres Purworejo dan tim, Kabintal Kodam 4, Dandim Purworejo, Danramil Kec. Bener," ungkapnya

"Saya titip bapak-bapak untuk mengayomi warga tanpa membedakan yang pro atau kontra," pungkasnya.

Baca Juga: 11 Hal Paling Romantis yang Pernah Dilakukan Keluarga Kerajaan Inggris, Ada yang Bikin Iri!

Allisa Wahid memberikan pernyataan setelah bertemu warga Desa Wadas. Tangkap layar Twitter/@AlissaWahid

Diketahui sebelumnya, Alissa Wahid turut mengkritik tindakan aparat yang menurunkan ratusan personil dan melakukan kekerasan, Juga penangkapan terhadap warga Desa Wadas yang kontra penambangan batu Andesit.

Atas hal itu, Koordinator Gusdurian itu meminta Kapolda Jawa Tengah agar membebaskan warga yang ditangkap.

Selain itu, ia juga meminta Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, menunda pengukuran tanah di Desa Wadas sampai selesai bermusyawarah dan menghindarkan terjadinya konflik antara rakyat dan negara.

Baca Juga: Dorce Gamalama Alami Koma, Gus Miftah Minta Doa kepada Masyarakat hingga Bahas Wasiat

Disamping itu, ia menyampaikan kritik terkait paradigma pembangunan di Indonesia. Di mana rakyat dianggap kecil.

Padahal menurutnya, rakyat berhak berpendapat dan bertindak atas tanah airnya, sehingga akhirnya bisa didapat solusi yang setara.

Bagaimanapun ia menilai bahwa rakyat kecil tidak boleh dikorbankan meskipun itu untuk kepentingan yang lebih besar.

Adapun terkait polemik di Desa Wadas, itu di awali dari rencana pembangunan bendungan Bener yang merupakan proyek strategis nasional.

Baca Juga: Pakar Bahasa Tubuh Sebut Camilla Lebih Nyaman di Sekitar Hewan Peliharaan, Salah Satunya Kuda

Pembangunan itu akan mengambil salah satu materialnya dari Desa Wadas, yaitu batu Andesit.

Namun, hal itu mendapat penolakan dari warga setempat karena lahan terkait dianggap sumber kehidupan. Sehingga apabila ditambang akan menghilangkan penghidupan mereka.

Penolakan akan penambangan batu Andesit itu telah dilakukan dari beberapa tahun sebelumnya.

Meskipun begitu, sebagian warga Desa Wadas ada yang setuju atau pro dengan penambangan batu Andesit di lahan mereka dengan adanya ganti untung.***

Editor: Al Makruf Yoga Pratama

Tags

Terkini

Terpopuler