PR TASIKMALAYA - Usai Edy Mulyadi diprotes usai menyinggung masyarakat Kalimantan, kini muncul nama Nicho Silalahi.
Penggiat media sosial, Nicho Silalahi nampak heran dengan apa yang dilakukan oleh masyarakat Kalimantan kepada Edy Mulyadi.
Bahkan, Nicho Silalahi menganggap bahwa banyak hal yang lebih mengkhawatirkan terjadi di Kalimantan dibandingkan pernyataan Edy Mulyadi.
Meskipun, Nicho Silalahi tidak mengindahkan dengan apa yang diungkapkan Edy Mulyadi soal Kalimantan.
Nicho Silalahi membeberkan semua permasalahan penting yang sebenarnya terjadi di Kalimantan.
"Saat hutan ditebang, banjir merendam rumah warga ± sebulan," ucap Nicho dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari akun Twitter @Nicho_Silalahi pada 27 Januari 2022.
"Perempuannya dijual ke China untuk dijadikan budak seks," sambungnya.
Baca Juga: Survei Membuktikan KPop, Drakor, dan Makanan Khas, 3 Hal yang Dipikirkan Pemuda ASEAN Tentang Korea
Yang cukup mengkhawatirkan lagi, Nicho mengungkapkan hal lain perihal galian bekas tambang.
"Anak-anak pada mati tenggelam di bekas galian tambang kalian pada diam," tutur Nicho.
"Tapi saat ada yang mengatakan 'Tempat Jin Buang Anak' kalian demo. Sebenarnya kalian siapa?" sambungnya.
Baca Juga: Spoiler Snowdrop Episode 14: Keraguan Gang Moo Kepada Cheong Ya dengan Rencananya
Nicho pun mengunggah sebuah potret lahan dibabat habis yang diduga di Kalimantan.
Bahkan dalam cuitan lainnya pun, Nicho berharap bahwa masyarakat Kalimantan bisa lebih terbuka dan berani bersuara.
Dengan semua kejadian yang mengakibatkan masyarakat Kalimantan merasakan dirugikan.
Baca Juga: Arema FC vs Persipura Jayapura Malam Ini Pukul 20.45 WIB: Link Live Streaming dan Preview
"Semoga warga Kalimantan bersatu untuk melawan balik mereka yang ingin menghancurkan tanah Borneo," ucap Nicho.
"Sudah cukup mereka mengeruk keuntungan dari Borneo dan hanya meninggalkan air mata bagi masyarakat, ayo bangkitlah saudaraku dan lawan balik para pemburu rente di tanah Borneo," pungkasnya.
Sebelumnya diketahui bahwa nama Edy Mulyadi menjadi trending topik karena pernyataannya yang menyinggung Kalimantan hingga mendapatkan teguran keras dari suku dayak.***