Kritik Pedas Proses Pengesahan UU IKN, Rocky Gerung: Ambisi Presiden...

19 Januari 2022, 12:07 WIB
Rocky Gerung kritik pengesahan UU IKN. /Tangkap layar YouTube Rocky Gerung Official

PR TASIKMALAYA - Rocky Gerung tanggapi pengesahan UU ibukota baru (UU IKN).

Rocky Gerung juga mengkritik mengenai proses pengesahan UU IKN oleh DPR.

Ucapan Rocky Gerung ini disampaikan melalui kanal YouTubenya.

Sebelumnya Hersubeno Arief menjelaskan bahwa proses Undang-undangnya dikebut di malam hari sampai 16 jam.

Baca Juga: Link Nonton Brentford vs Manchester United di Liga Inggris, 20 Januari 2022, Disertai Prediksi dan Skor Akhir

Dalam rapat paripurna tersebut menurutnya ada 8 Fraksi yang menyatakan setuju dan hanya PKS yang menolak.

Mendengar hal itu Rocky Gerung membeberkan bahwa pemilihan nama ibukota baru ini secara semantik sudah kacau.

Sehingga menurutnya tambah berantakan ketika dalam rapat tidak boleh ada yang interupsi.

"Artinya mereka yang sebetulnya masih punya potensi untuk memprotes dihilangkan haknya," tuturnya, dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari video yang diunggah YouTube Rocky Gerung Official pada Rabu 19 Januari 2022.

Baca Juga: Sederet Artis Sunda Kecam Arteria Dahlan dari Ferry Maryadi Hingga Irfan Hakim

Rocky Gerung juga menilai sekarang ada kesulitan dan semua yang sifatnya ambisi presiden tidak boleh diinterupsi.

"Sekarang ada kesulitan dan semua yang sifatnya ambisi presiden tidak boleh diinterupsi," ungkapnya.

"Jadi supaya dia bulat dengan sendirinya harus diamankan supaya ada notula," sambungnya.

Namun menurut Rocky Gerung rakyat menyatakan tidak diundang dalam persoalan nama dan mengusulkan sebuah konsep.

Baca Juga: Prediksi Valencia vs Sevilla di La Liga Spanyol, 20 Januari 2022, Disertai Line Up dan Skor Akhir

"Tetapi sebetulnya di interupsi maupun tidak diinterupsi atau tidak rakyat menyatakan bahwa kami tidak diundang untuk mempersoalkan nama dan mengusulkan konsep," ucapnya.

Rocky Gerung sendiri menilai bahwa ini pemilihan ibu kota yang panitianya adalah presiden sendiri.

"Ini pemilihan ibukota yang panitianya adalah presiden sendiri padahal ibukota harus punya legitimasi," ungkapnya.

Dia menambahkan secara historis semua ibukota di dunia itu legitimasinya jelas karena rakyat menyetujui.

Baca Juga: Sesalkan Ucapan Arteria Dahlan Soal Bahasa Kajati, Ridwan Kamil: Orang Sunda Itu Pemaaf

Menurutnya untuk saat ini tidak ada rakyat yang pro dan yang pro malah partai politik.

"Sekarang tidak ada rakyat yang pro dan yang pro adalah partai politik," pungkas Rocky Gerung.***

Editor: Al Makruf Yoga Pratama

Sumber: YouTube Rocky Gerung Official

Tags

Terkini

Terpopuler