PR TASIKMALAYA-Rocky Gerung angkat bicara menanggapi pernyataan Ketua DPR Puan Maharani soal presidential threshold yang tidak bisa diubah.
Hal itu diungkapkan Rocky Gerung setelah dimintai pendapat oleh Hersubeno Arief soal ucapan Puan Maharani.
Rocky Gerung mengkritik Puan Maharani dan menyebutnya seperti tidak memahami aspirasi publik.
"Ibu Puan ini seperti yang tidak mengerti aspirasi publik," tutur Rocky Gerung dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari video yang diunggah YouTube Rocky Gerung Official, pada Jumat 17 Desember 2021.
Rocky Gerung menambahkan, aspirasi itu berkembang per detik dan bukan hanya yang diputuskan dalam rapat.
Menurutnya, dalam menyikapi hal tersebut maka DPR harus bisa aspiratif.
"Jadi kalau ada aspirasi berkembang dengan sendirinya, DPR harus aspiratif dalam menerima aspirasi itu," ujarnya.
Baca Juga: Kuburan Massal Polisi 'Korban ISIS' Ditemukan di Irak, 11 Jasad Dievakuasi
Rocky Gerung juga berpendapat, fungsi dari Ketua DPR adalah memonitor denyut nadi politik negeri.
Sehingga menurutnya, jangan sampai malah masuk ke dalam formalitas semata.
"Bukan masuk ke dalam formalisme yang konvensional," sambungnya.
Baca Juga: 5 Anjuran Sebagai Introvert ala Sophia Dembling, Jangan Ragu untuk Menolak
Dia juga mengatakan, bahwa bisa saja PDIP menganggap sudah final namun rakyat menganggap tidak final.
"Banyak sekali kelompok yang memang menganggap kongkalingkong kekuasaan sekarang disebabkan oleh presidential threshold itu," tuturnya.
Rocky Gerung menyarankan supaya Puan Maharani jangan mewakili PDIP dalam hal ini.
Baca Juga: Video Musik 'Daechwita' Suga BTS Capai 324 Juta Penonton di YouTube, Rekor Tertinggi di Kategori Ini
Karena, menurutnya, Puan Maharani sebagai wakil rakyat harus mewakili rakyat dan hal tersebut sebaiknya bisa dibedakan dahulu olehnya.
Untuk diketahui, sebelumnya Puan Maharani mengatakan bahwa revisi Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu sudah final. ***