Sujiwo Tejo Beri Masukan Menohok untuk Humas Polri Soal Kasus Novia Widyasari: Belajar Bahasa

5 Desember 2021, 15:59 WIB
Sujiwo Tejo memberikan masukan menohok untuk Humas Polri atas kasus aborsi dan bunuh diri Novia Widyasari.* /Tangkapan Layar YouTube Sujiwo Tejo

PR TASIKMALAYA – Baru-baru ini, Sujiwo Tejo menanggapi cuitan yang disampaikan oleh Divisi Humas Polri.

Dalam akun Twitternya, Sujiwo Tejo mempertanyakan penjelasan Divisi Humas Polisi perihal kasus bunuh diri yang dialami oleh Novia Widyasari

Sujiwo Tejo mempertanyakan penggunaan bahasa yang digunakan oleh Divisi Humas Polisi yang menggunakan istilah ‘Resmi Berpacaran’.

Tidak tanggung, Sujiwo Tejo pun langsung memberikan masukkan kepada Jenderal Kepolisian Drs. Listyo Sigit Prabowo M.Si.

Baca Juga: Ditanya Boy William Soal Kepintarannya, Amanda Manopo: Pasti Bodoh Sekali

Dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari akun Twitter @sudjiwotedjo yang diunggah pada 5 Desember 2021, Sujiwo Tejo mempertanyakan perihal diksi “Resmi Berpacaran” tersebut.

Sebelumnya dalam akun Twitter @DivHumas_Polri, mencuitkan perihal status dari korban dengan tersangka.

“Setelah resmi berpacaran mereka melakukan suatu perbuatan seperti layaknya suami istri dan berlangsung sejak tahun 2020 sampai 2021,” ungkap Wakapolda Jawa Timur Brigjen Pol. Slamet Hadi Supraptoyo saat konferensi pers di Mapolres Mojokerto, Sabtu lalu.

Diksi tersebut dipertanyakan oleh ‘Presiden Jancukers’, kemudian dirinya juga memberikan saran agar polisi diwajibkan belajar bahasa Indonesia.

Baca Juga: Meski Dinilai ‘Gila’, Wi Ha Joon Akui Dirinya Mirip dengan Karakternya di Drakor Bad and Crazy

Sujiwo Tejo memberikan masukan menohok untuk Humas Polri atas kasus aborsi dan bunuh diri Novia Widyasari.* Tangkapan layar Twitter @sudjiwotedjo

Baca Juga: Link Streaming Arema FC vs Bali United Malam Ini 20.45 WIB

Apalagi perihal penggunaan dari logika bahasa itu sendiri, karenanya penting belajar bahasa Indonesia.

“Resmi Berpacaran”? yang terhormat Pak Kapolri Jenderal @ListyoSigitP, mohon Polisi diwajibkan belajar bahasa Indonesia (dengan mentor/sks/dan lain-lainnya) terutama menyangkut daya berlogikanya,” cuit Sujiwo Tejo.

Menurutnya, hal ini sudah dilakukan di beberapa negara lainnya seperti halnya Inggris.

Kemampuan berbahasa ini sudah lama digembleng bagi para perwiranya disana.

Baca Juga: Rocky Gerung Cerita Pengalaman Mendaki Gunung Semeru: Aktif dan Selalu Ada Tanda Bahaya

“Inggris dan beberapa negara lain sudah lama melakukan penggemblengan bahasa bagi para perwiranya,” cuit Sujiwo Tejo.

Hal ini juga senada disepakati oleh warganet yang mengomentari status dari Sujiwo Tejo.

“Kalo “Resmi Menikah” ada surat nikahnya. Kalau “Resmi Ditilang” ada surat tilang. Kalau “Resmi Berpacaran” ada surat apaan? Heuheuheu,” cuit akun Twitter @hasanmaulana46 menjawab kicauan Sujiwo Tejo.

Sejak kapan pacaran di akuin negara ada cap ‘resmi’-nya,” cuit akun Twitter @nvemp.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Twitter @sudjiwotedjo

Tags

Terkini

Terpopuler