PR TASIKMALAYA – Pintu masuk dan keluar di Bali mulai diperketat semenjak adanya varian Omicron yang mulai mengancam Indonesia.
Kepala Divisi Humas Kepolisian Indonesia, Inspektur Jenderal Polisi Dedi Prasetyo mengatakan bahwa sudah memperketat di seluruh pintu masuk, mulai dari bandara hingga jalur darat.
“Untuk menghadapi Covid varian omicron, presiden sudah menekankan dan Polri bertugas dalam melakukan pengawasan juga memperketat di seluruh pintu masuk," katanya.
"Baik di bandara, pelabuhan laut dan darat,” sambung dia yang sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari ANTARA.
Hal tersebut juga dilakukan selama pelaksanaan KTT G20 yang akan dilaksanakan dalam waktu kedepan.
Menurut Dedi, varian tersebut menyerang 80 persen orang-orang yang belum divaksin. Kemudian, 60 persen yang rentan terserang varian tersebut dibawah lima tahun.
Selain itu, usia diatas 50 tahun akan berpotensi meninggal dunia karena varian tersebut.
Baca Juga: 10 Link Twibbon Hari Bela Negara 2021, Segera Pasang di Media Sosial Gratis
Dedi mengharapkan kalau varian tersebut tidak akan sampai ke Indonesia karena varian tersebut sangat berbahaya.
Dedi Menegaskan bahwa situasi tersebut harus diwaspadai dan protokol kesehatan harus dilakukan secara konsisten.
Percepatan vaksinasi terus dikebut untuk mencapai target 70 persen di seluruh provinsi.
Baca Juga: 10 Link Twibbon Hari Bela Negara 2021, Segera Pasang di Media Sosial Gratis
Pengetatan tidak hanya berfokus pada WNI tetapi WNA yang akan memasuki wilayah Indonesia.
Maka dari itu, titik fokus pengamanan akan dilakukan melalui jalur udara, darat dan laut.
Beberapa waktu lalu, Presiden Joko Widodo mengatakan agar seluruh masyarakat harus berhati-hati dengan varian Omicron.
Dikarenakan varian tersebut lebih berbahaya dari varian-varian sebelumnya.
Varian Omicron pertama kali ditemukan di Afrika Selatan beberapa waktu lalu.
Seluruh penerbangan di Indonesia mulai melakukan Banned untuk beberapa negara termasuk Afrika Selatan guna mencegah varian tersebut datang ke Indonesia.***