PR TASIKMALAYA - Mantan atlet bulutangkis profesional Taufik Hidayat sebut jika atlet tak punya jaminan setelah memasuki masa pensiun.
Menurut Taufik Hidayat, dunia olahraga di Indonesia saat ini belum menjadi prioritas negara.
Alasan Taufik Hidayat mengkritisi hal itu dikarenakan anggaran dari pemerintah yang minim dikucurkan bagi perkembangan dunia olahraga Indonesia.
Bicara anggaran, Taufik Hidayat menjelaskan untuk cabang olahraga (cabor) khusus bulutangkis berkisar antara Rp80 hingga Rp100 juta.
Namun itu merupakan anggaran yang dikelola oleh PBSI (Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia) di luar dari anggaran pemerintah.
Selain itu, peraih medali emas pada Olimpiade Athena 2004 silam itu mengungkap bahwa atlet Indonesia tak ada jaminan pensiun.
Baca Juga: 10 Link Twibbon Hari Kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 2021, Lengkap dengan Cara Menggunakannya
Apa yang diungkap oleh Taufik Hidayat itu tayang pada kanal YouTube NGOBROL ASIX pada Jumat 6 Agustus 2021.
Tak hanya masa depan atlet, Taufik Hidayat meminta pemerintah untuk prioritas dunia olahraga di Indonesia.
"Agar perhatiannya agak lebih ke olahraga," ujarnya seperti dilansir PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari kanal YouTube NGOBROL ASIX.
Keinginan mantan atlet berusia 39 tahun itu ialah jangan hanya melihat raihan atlet ketika menang, tetapi lihat proses selama berjuang dalam berlatih.
"Untuk menjadikan itu enggak gampang, dan itu butuh proses yang lama," imbuhnya.
Fokus utama yang diminta oleh suami Ami Gumelar itu adalah bulutangkis harus menjadi prioritas pemerintah.
Tanpa menganaktirikan cabor lain, namun menurut Taufik Hidayat bahwa bulutangkis selalu langganan sumbang medali emas bagi Indonesia.
Adapun perihal masa pensiun atlet yang telah selesai berjuang demi Indonesia menurut pendapat Taufik Hidayat masih jauh dari kata sejahtera.
Dana pensiun dunia Olahraga menurutnya sampai saat ini tidak sama sekali menjadi perhatian pemerintah.
"Emang olahraga ada?," pungkasnya.***