Sarankan Jokowi Keluarkan Dua Orang ini dari Istana, Faisal Basri: Niscaya Rakyat Akan Apresiasi

23 Juli 2021, 11:06 WIB
Faisal Basri sarankan dua orang yang kerap kali buat gaduh untuk dikeluarkan dari Istana, agar Jokowi dapat apresiasi. /ANTARA FOTO/Wahyu Putro

PR TASIKMALAYA - Ekonom Senior, Faisal Basri mengunkapkan cara agar Presiden Joko Widodo atau Jokowi mendapat apresiasi dari masyarakat.

Faisal Basri menyarankan Presiden Jokowi agar mengeluarkan atau mengganti dua sosok di Istana.

Dua orang yang Faisal Basri sarankan pada Jokowi ini adalah Tenaga Ahli Kantor Staf Presiden, Ali Mochtar Ngabalin dan Kepala Staf Kepresidenan (KSP), Moeldoko.

Baca Juga: Google Doodle Munculkan 'Champion Island' Hari ini di Laman Beranda, Begini Penjelasannya!

Hal itu disampaikan oleh Faisal Basri melalui cuitan di akun Twitter-nya @FaisalBasri pada Jumat, 23 Juli 2021.

"Pak Presiden Jokowi, niscaya rakyat akan apresiasi jika Bapak mengeluarkan Ngabalin dan Moeldoko dari Istana," cuit Faisal Basri seperti dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com.

Ekonom senior itu menyarankan hal tersebut karena kerap kali Ngabalin dan Moeldoko membuat kegaduhan.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Cinta Jumat 13 Juli 2021: Scorpio Jangan Bersedih hingga Sagitarius Temukan Pasangan Baru

Ia juga menilai bahwa Presiden Jokowi tidak senang dengan orang yang membuat kegaduhan.

Oleh sebab itu, Faisal Basri menyarankan agar Ngabalin dan Moeldoko dikeluarkan dari Istana.

"Bapak Jokowi kan tidak suka dengan orang yang kerap bikin gaduh," tulis Faisal Basri.

Baca Juga: Demi Cegah Penyebaran Covid-19, Inggris Akan Luncurkan Tes Kontak Harian di Tempat Kerja Sektor Makanan

Diketahui, Ngabalin selaku Tenaga Ahli KSP selalu mengatakan hal yang kontoversial yang berujung kegaduhan.

Salah satunya seperti pembelaan Ngabali terkait rangkap jabatan rektor Universitas Indonesia, Ari Kuncoro.

Sedangkan Moeldoko, ia sempat membuat kegaduhan besar di perpolitikan Indonesia.

Baca Juga: Tes Psikologi Visual: Gambar Kaki yang Dilihat Pertama Kali Ungkap Kecerdasanmu dalam Melakukan Komunikasi

Moeldoko terlibat dalam pengambilalihan secara paksa Partai Demokrat dari kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono.

Pengambilalihan Partai Demokrat tersebut sempat membuat gaduh di kala Indonesia tengah fokus penanganan pandemi Covid-19.

Bahkan upaya pengambilalihan tersebut hingga saat ini masih terus diupayakan oleh Moeldoko dan sejumlah mantan kader Demokrat lainnya.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: Twitter @FaisalBasri

Tags

Terkini

Terpopuler