Bicarakan Soal Disiplin Ilmu Sosial, Budiman Sudjatmiko: Kita Tak Belajar Apa-apa dari Sejarah

22 Juli 2021, 19:18 WIB
Budiman Sudjatmiko, selaku politisi yang juga Anggota DPR RI periode 2019-2024 memberikan pandangan terkait disiplin ilmu. /Tangkap layar YouTube.com/Helmy Yahya Bicara

PR TASIKMALAYA – Politisi nasional Indonesia yang juga Anggota DPR RI periode 2019-2024 Budiman Sudjatmiko, memberikan pandangannya mengenai disiplin ilmu sosial, sejarah, dan filsafat.

Budiman Sudjatmiko menyatakan bahwa pengajaran sejarah di sekolah hanya berfokus kepada penghafalan nama orang dan peristiwa saja.

Lebih lanjut, Budiman Sudjatmiko menuturkan bahwa sejarah merupakan pengetahuan mengenai filsafat yang mempelajari tindakan orang di masa lampau.

Baca Juga: Atta Halilintar dan Aurel Hermansyah Berqurban Bersama Pegawai, Gus Miftah: Itulah Hikmah dari Pernikahan

“Sejarah adalah pelajaran filsafat yang bersumber dari tindakan-tindakan orang di masa lalu," tuturnya, dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari unggahan di akun Twitter @budiamndjatmiko pada Kamis, 22 Juli 2021

"Sejarah yang diajarkan di sekolah adalah pelajaran tentang tanggal dan nama tokoh. Akibatnya (kita belajar dari sejarah kita sendiri bahwa) kita tak belajar apa-apa dari sejarah,” sambungnya.

Selain itu, Budiman Sudjatmiko juga menjelaskan sejarah dan filsafat berkaitan dengan kehidupan sehari-hari dan bersifat timbal balik.

Baca Juga: Khawatir Akan Keselamatan Warganya, Arab Saudi Tetapkan Larangan Datang ke Indonesia

“Di masa lalu orang banyak berfilsafat dengan tindakan-tindakannya untuk jadi pelajaran filsafat di masa kini,” ucapnya.

“Di masa kini orang banyak berfilsafat dengan tindakan-tindakanya untuk jadi pelajaran filsafat di masa depan,” lanjutnya.

Menurut Budiman Sudjatmiko, banyak disiplin ilmu sosial yang bisa dan dapat menjadi kajian sejarah sampai saat kini.

Baca Juga: Beredar Kabar Pernikahannya dengan Lesti Kejora Batal, Rizky Billar Akhirnya Buka Suara: Mending Jangan Dulu..

“Dan banyak subyek ilmu sosial yang ada sampai 2019 terutama akan (dan harus) jadi subyek ilmu sejarah (ekonomi, politik, dan lain-lain),” tuturnya.

“Juga jadi filsafat (ekonomi, politik, dan lain-lain). Kenapa? Karena Revolusi 4.0 dan Pandemi Covid-19,” imbuhnya.

Selain itu, Budiman Sudjatmiko juga berpendapat bahwa ilmu sosial selain harus dekat dengan kajian sejarah dan filsafat, harus ‘ramah’ pula dengan rumpun ilmu alam atau eksakta.

Baca Juga: Sedih, Cita-Cita Besar King Nassar Ini Ternyata Belum Tercapai hingga Sekarang

Selain jadi ilmu sejarah dan filsafat, ilmu-ilmu sosial harus melebur dengan Fisika, Kimia, Biologi, Komputer&Matematika untuk mengantisipasi masa depan,” ucapnya.

“Harus ada metode baru penjelasan (selain prediksi) kalau kata @DavidDeutshOxf dalam buku ‘The Fabric of Reality’,” sambungnya.

David Deutsh sendiri merupakan seorang psikis. Lebih jauh, menurutnya, harus ada integrasi antara Tafsir Multisemesta Fisika Kuantum, Ilmu Komputer Alan Turing, dan Biologi Evolusioner dari Charles Darwin dan Richard Dawkins.

Baca Juga: Berikut Bocoran Comeback The BOYZ di Bulan Agustus, The B Harap Siap-siap!

Cuitan Budiman Sudjatmiko terkait disiplin ilmu. Twitter.com/@budimandjatmiko

“Saat semua ini dipelajari oleh anak-anak dan cucu-cucu kita, maka bakal lahir kebijaksanaan-kebijaksanaan (wisdom) baru untuk hidup di era New Normal (hasil perpaduan dari Revolusi 4.0 dan pandemi),” pungkasnya.***

Editor: Arman Muharam

Sumber: Twitter @budimandjatmiko

Tags

Terkini

Terpopuler