Canangkan Program Kemandirian Pesantren, Menag Yaqut: Pesantren Punya SDM Melimpah yang Unggul

5 Mei 2021, 12:42 WIB
Menag Yaqut Cholil Qoumas menyebut ada tiga landasan memandirikan institusi pendidikan tradisional Islam di Indonesia.* /Instagram.com/@gusyaqut

PR TASIKMALAYA – Program prioritas Kementerian Agama pada tahun 2021 adalah Kemandirian Pesantren.

Program prioritas Kementerian Agama itu disampaikan oleh Menteri Agama (Menag) Republik Indonesia, Yaqut Cholil Qoumas di Jakarta, Selasa, 4 Mei 2021.

Menag Yaqut Cholil Qoumas menyebut, ada tiga landasan memandirikan institusi pendidikan tradisional Islam di Indonesia dalam program prioritas Kementerian Agama.

Baca Juga: Mark dan Jisung NCT Dream Diduga Terjebak Kisah Cinta Segitiga dalam Video Musik Terbaru

"Pertama, pesantren sudah teruji sebagai pusat pendidikan yang bisa bertahan bertahun-tahun, dan pesantren juga memiliki SDM yang melimpah yang berpotensi menjadi SDM yang unggul," kata Yaqut Cholil Qoumas.

Dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Kemenag, Rabu, 5 Mei 2021, peta jalan kemandirian pesantren menjadi landasan bagi berbagai kementerian atau lembaga nantinya dalam merumuskan kebijakan pengembangan pesantren.

Yaqut Cholil Qoumas melanjutkan, SDM pesantren sudah teruji jiwa kebangsaannya sebelum berdirinya negara Indonesia secara formal hukum.

Baca Juga: Twitter Akuisisi 'Scroll', Layanan Membaca Berita Tanpa Iklan

Beberapa tokoh besar Indonesia yang lahir dari pesantren ialah; Hadratussyaikh KH Hasyim Asya’ari, KH Ahmad Dahlan, dan Kyai Sholeh Darat.

Ada nama lain seperti Kyai Ahmad Watucongol, dan Kyai Dimyati Termas.

"SDM unggul pesantren terus tumbuh hingga saat ini sesuai konteks zamannya hingga mereka berkiprah di banyak bidang tugas dalam ikut membangun negeri," ucap Yaqut Cholil Qoumas.

Baca Juga: Geram ke Ivan Gunawan Soal Ciuman, Ayu Ting Ting: Biar Nggak Ada Cowok yang Demen sama Gue?

"Dalam perjalanannya, pesantren secara konsisten telah mendidik jutaan santri hingga ke pelosok negeri dan telah melahirkan para ulama dan kyai yang memiliki kedalaman ilmu agama yang mumpuni,” ujar Yaqut lagi.

Menurut Menag Yaqut, pesantren juga menjadi tempat pemecahan masalah yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari di tengah masyarakat.

“Pesantren tanpa kenal lelah juga ikut berperan dalam mendampingi masyarakat dan turut menyelesaikan berbagai masalah yang terjadi di tengah-tengah mereka," tutur Yaqut.

Baca Juga: Perjalanan Cinta Bill dan Melinda Gates, Mulai dari Miskin Bersama Hingga Jadi Pasangan Terkaya Dunia

Landasan kedua adalah pesantren berkelindan dengan masyarakat sekitarnya. Ini menjadi sumber daya ekonomi mumpuni bila dikelola dengan tepat.

"Pesantren tidak hanya berkontribusi dalam penguatan literasi keagamaan masyarakat sekitar, tapi juga ikut membantu mengembangkan ekonomi masyarakatnya," ujar Yaqut.

"Pesantren menjadi semacam magnet atau episentrum yang sangat potensial bagi pengembangan ekonomi masyarakat sekitar," ucapnya menyambung.

Baca Juga: Mengaku Ketahui Suasana Billy Syahputra Pasca Putus dari Amanda Manopo, Ibnu Jamil: Kelihatan di Lapangan

Landasan ketiga adalah pesantren memiliki jejaring luas dikarenakan adanya hubungan guru-murid, kyai-santri.

"Karena itu, saya menetapkan tujuan besar dari kebijakan kemandirian pesantren ini adalah Terwujudnya Pesantren yang memiliki sumber daya ekonomi yang kuat dan berkelanjutan sehingga dapat menjalankan fungsi Pendidikan, Dakwah, dan Pemberdayaan Masyarakat dengan optimal," kata Menag Yaqut menegaskan.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Kementerian Agama (Kemenag RI)

Tags

Terkini

Terpopuler