PR TASIKMALAYA - Refly Harun angkat bicara terkait prediksi Indonesia Political Review (IPR) yang menyatakan bahwa Jusuf Kalla (JK) dan juga Surya Paloh akan berkolaborasi mengusung Anies Baswedan di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang.
Terkait JK dan Surya Paloh yang diprediksi akan berkolaborasi mendukung Anies Baswedan pada Pilpres 2024, menurut Refly Harun bukanlah hal yang tidak mungkin.
Lebih lanjut, Refly Harun menuturkan hal itu karena Jk dan Surya paloh pernah dalam satu kapal yang sama, tetapi NasDem jangan lupa untuk mencari dukungan partai yang kursinya memenuhi.
Baca Juga: Akui Berat Menjalin Hubungan dengan Rizki Billar, Lesti Kejora Menangis Tersedu-sedu
Tanggapan itu disampaikan Refly Harun melalui video yang diunggah di kanal YouTube miliknya pada Rabu 15 April 2021.
“Bukan tidak mungkin mereka mendukung Anies Baswedan untuk menjadi calon Presiden,” tuturnya dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari YouTube Refly Harun.
Refly Harun menambahakan, agar Nasdem jangan lupa jika digabungkan dengan PKS maka sesungguhnya masih kurang.
Baca Juga: Varian Baru Covid-19 Asal Inggris Ditemukan di Batam, Kepala Dinkes: Mudah Menular dan Tahan Vaksin
Ia menambahkan, hal itu lantaran PKS 50 kursi NasDem 59 kursi masih kurang 5 kursi baru 109 kursi, padahal dibutuhkan minimal 115 kursi, kecuali presidensial treshol dihilangkan.
Refly Harun juga mengungkapkan, ini merupakan isu yang berkembang pesat dan diamati oleh pengamat politik serta merupakan pintu bagi Anies Baswedan untuk menjadi calon dari partai NasDem.
“Pintu bagi Anies Baswedan untuk menjadi calon dari partai NasDem merupakan kemungkinan besar yang akan dipilih melalui konvensi partai NasDem yang mungkin akan digelar pada tahun 2022 hingga tahun 2003 awal,“ ujarnya.
Baca Juga: Link Live Streaming Pertandingan Semi Final Piala Menpora 2021 Persib Bandung vs PSS Sleman
Menurutnya, selain menetapkan calon Presiden yang potensial, NasDem harus bisa mengajak sedikitnya partai dengan basis kursi 56 untuk menjadi patner.
Meskipun sayangnya PKS hanya 50 kursi dan yang memenuhi kriteria adalah PKB tapi rasanya PKB tidak mungkin, sementara Demokrat juga kurang karena hanya 54 kursi.
Refly Harun menambahkan, yang cukup jika hanya Single Party hanyalah PKB, Gerindra, Golkar dan PDIP.
Baca Juga: Sekap Mantan ART, Bams Eks Samsons dan Desiree Terigan Diduga Lakukan Tindak Kekerasan
Ia pun kembali menuturkan, akan tetapi rasanya tidak mungkin PDIP bergabung dengan NasDem untuk mengusung Anies Baswedan walaupun memang tidak ada yang tidak mingkin dalam politik.
Refly Harun menerangkan, untuk konstalasi hari ini kondisinya masih sama, penilaian objektif itu tergantung persepsi masing–masing, yang terpenting dalam alam demokrasi harusnya kompetisi itu dibuka secara fair.
Hal itu dimaksudkan agar bibit- bibit pemimpin bangsa bermunculan dan tidak di potong di awal sehingga tidak bisa berkontestasi.***