Soroti Pencopotan Pejabat Pelni Usai Rencanakan Kajian Ramadhan, Rachlanad Nashidik: Saya Mulai Curiga

11 April 2021, 15:00 WIB
Politisi Demokrat turut menyoroti dicopotnya pejabat PT Pelni setelah merencakan Kajian Ramadhan tanpa izin.* /Tangkapan layar YouTube Indonesia Lawyers Club/

PR TASIKMALAYA- Politisi Partai Demokrat Rachland Nashidik turut menyoroti terkait dicopotnya pejabat PT Pelni usai membuat rencana untuk melakukan Kajian Ramadhan.

Tanggapan perihal dicopotnya pejabat PT Pelni usai rencanakan Kajian Ramadhan itu diutarakan Rachland Nashidik melalui cuitan yang diunggah di akun media sosial Twitter pribadinya pada Minggu, 11 April 2021.

Rachland Nashidik, melalui cuitan itu kemudian mencurigai perihal pencopotan pejabat PT Pelni itu bukan bersumber dari penghormatan pada hak atas kebebasan beragama.

Baca Juga: Sebut Kepres Satgas BLBI harapan Baru, Febri Diansyah: Tapi Berisiko Jadi Titik Transaksional Baru

Seperti diketahui, PT Pelni mencopot pejabat yang menyelenggarakan Kajian Ramadhan secara daring (online) yang mengatasnamakan perusahaan tanpa izin direksi.

Pencopotan itu pun kemudian dibenarkan langsung oleh Komisaris Independen PT Pelni Dede Budhyarto dengan mengatakan hal itu sebagai pelajaran kepada seluruh BUMN agar tidak segan memecat pegawai yang terlibat radikalisme.

Sebagaimana diberitakan Mantrasukabumi.Pikiran-Rakyat.com dalam judul artikel "Kecurigaan Rachland Nashidik atas Isu Radikal Usai Pembatalan Kajian Ramadhan dan Pencopotan Pejabat", hal itu sontak turut menjadi perhatian Rachland Nashidik.

Baca Juga: Demi Anak Kedua, Raffi Ahmad Rela Lakukan Hal ini untuk Nagita Slavina

"Semoga seluruh kampanye kalian tentang bahaya "Islam radikal" atau "kelompok intoleran" bersumber dari penghormatan pada hak atas kebebasan beragama," cuit Rachlan Nashidik seperti dikutip mantrasukabumi.com dari akun twitter @RachlanNashidik pada Minggu, 11 April 2021.

Namun, dengan dibatalkannya kajian Ramadhan dan pencopotan Pejabat Pelni, Rachland Nashidik mulai mencurigai ada hal yang tidak beres.

"Saya mulai curiga sumbernya bukan itu setelah kalian menyetop rencana Kajian Ramadhan di PT Pelni dan mencopot pejabat yang menyetujui," ujarnya.

Baca Juga: Nantikan, Usai Hiatus Seminggu Drama Vincenzo Akan Tayangkan Episode Khusus  

Haris Pertama atau yang dikenal Haris KNPI juga buka suara menyikapi isu tuduhan radikal tersebut.

Haris KNPI mengungkapkan bahwa sekarang ini sedikit-sedikit menuduh Radikal, ia bingung kita ini bersaudara atau bermusuhan.

Hal tersebut diungkapkan langsung oleh Haris KNPI melalui akun twitter pribadinya pada 11 April 2021.

Baca Juga: Maher Zain Luncurkan Mini Album Nour Ala Nour untuk Menenami Ramadhan tahun ini

"Sedikit-sedikit menuduh Radikal... bingung saya, kita ini bersaudara atau bermusuhan ???," cuit Haris seperti dikutip mantrasukabumi.com dari akun twitter @knpiharis pada Minggu, 11 April 2021.

"Tidak ada kebenaran yang mutlak milik seseorang atau kelompok, kebenaran yang mutlak itu hanya milik Allah SWT," ujarnya menambahkan.

Sebagaimana diketahui, sebelumnya kajian Ramadhan yang direncanakan di Pelni dibatalkan, karena diduga diisi ustadz yang Radikal.

Baca Juga: Diisukan Bertarif 3 Miliar, Gus Miftah Berikan Penjelasan

Rektor UIC Jakarta, Musni Umar pun ikuti menanggapi hebohnya pemberitaan pembatalan pengajian di Pelni tersebut.

Musni Umar menyebut bahwa pembatalan pengajian di Pelni merupakan bentuk permusuhan yang nyata.

Musni Umar juga menyampaikan keperihatinannya terhadap pembatalan pengajian di Pelni dengan isu radikalisme.

Baca Juga: Anies Baswedan: Menjaga Iklim Demokrasi yang Benar adalah dengan Mendengar dan Merespon Aspirasi Rakyat

"Saya amat prihatin pembatalan pengajian di Pelni dengan isu radikalisme," cuit Musni Umar seperti dikutip mantrasukabumi.com dari akun twitter @musniumar pada Sabtu, 10 April 2021.

Dirinya juga mengatakan bahwa menggolongkan beberapa ulama sebagai radikal merupakan serangan nyata terhadap dakwah.

"Beberapa ulama digolongkan radikal. Ini serangan nyata terhadap dakwah," ujarnya.***(Sofar Syaoqi H/Mantrasukabumi.Pikiran-Rakyat.com)

Editor: Arman Muharam

Sumber: mantrasukabumi.pikiran-rakyat.com

Tags

Terkini

Terpopuler