Harapkan Sejuknya Ajaran Agama, Jokowi: Miliki Prinsip Anti Kekerasan Fisik dan Verbal

7 April 2021, 15:30 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi) berharap sejuknya ajaran agama bisa memiliki prinsip anti kekerasan fisik dan verbal.* //Tangkapan layar YouTube Sekretariat Presiden
PR TASIKMALAYA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyinggung soal ajaran agama dan organisasi keagamaan dalam sambutan Munas IX LDII 2021.
 
Jokowi berharap bahwa organisasi keagamaan dapat berpedoman pada ajaran agama yang sejuk. 
 
Oleh karena itu, Jokowi berpesan agar organisasi keagamaan memiliki prinsip anti kekerasan fisik ataupun kekerasan verbal. 
 
Baca Juga: Sebut Toleransi Jadi Sesuatu yang Rumit Sejak Dipimpin Jokowi, Arief Munandar: Dulu Nggak Ada yang Begini
 
Hal tersebut disampaikan Jokowi dalam video Youtube Sekretariat Presiden pada, Rabu, 7 April 2021. 
 
Presiden Jokowi memberi sambutan dalam pembukaan Musyawarah Nasional (Munas) IX Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) secara virtual dari Istana Negara, Jakarta.
 
Dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Youtube Sekretariat Presiden, pesan Jokowi untuk organisasi keagamaan termasuk soal prinsip anti kekerasan fisik dan verbal, sebagai berikut:
 
Baca Juga: Sampaikan Duka Cita Atas Nama Ketum Demokrat, Yan Harahap Beri Sindiran Menohok Kepada Moeldoko
 
"Organisasi keagamaan harus memiliki prinsip anti kekerasan fisik ataupun kekerasan verbal," ujar Jokowi. 
 
Organisasi keagamaan di Indonesia  juga dituntut untuk mempunyai komitmen kebangsaan yang kuat serta mengedepankan peneriman prinsip-prinsip yang tertuang dalam konstitusi.
 
Selain itu, mampu menjunjung tinggi ideologi Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945 dan juga mampu menata kehidupan berbangsa dan bernegara. 
 
Baca Juga: RANS Cilegon FC Lakukan Seleksi Tahap Akhir dan 100 Pemain Diundang, Tiket Pesawat dan Penginapan Ditanggung
 
Poin ini yang sangat ditekankan oleh Presiden Jokowi dalam sambutanya yaitu tentang toleransi. 
 
"Menjunjung tinggi sikap toleransi kepada sesama, menghormati perbedaan," kata Jokowi.
 
"Memberi ruang kepada orang lain untuk berkeyakinan dan menyampaikan pendapat," tambanhnya.
 
Baca Juga: Fahri Hamzah: Telegram Kapolri yang Sudah Dibatalkan Adalah Kritik Kepada Pers Kita
 
Jokowi juga menyinggung soal menerima kesetaraan, perbedaan dan bersedia untuk bekerja sama antarorganisasi keagamaan.
 
"Terakhir harus bisa menghargai tradisi dan budaya lokal masyarakat Indonesia yang sangat bhineka," kata Jokowi.
 
"Ramah dan terbuka terhadap tradisi yang merupakan warisan leluhur kita, terhadap seni dan budaya masyarakat lokal dalam kerangka Bhineka Tunggal Ika," tambahnya.***
Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: YouTube Sekretariat Presiden

Tags

Terkini

Terpopuler