Kehadiran Jokowi di Acara Atta-Aurel Disebut Manuver Politik, Pengamat: Wajar, Ini Emang Eranya Seperti Itu

6 April 2021, 14:00 WIB
Pengamat Politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia, Ujang Komarudin menilai wajar kehadiran Jokowi dan ke pernikahan Atta dan Aurel sebagai bentuk manuver politik.* /Twitter.com/@KemensetnegRI

PR TASIKMALAYA - Kehadiran Jokowi pada acara pernikahan Atta Haililntar dengan Aurel Hermansyah pada Sabtu lalu, turut ditanggapi oleh Pengamat Politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia, Ujang Komarudin.

Menurut pernyataannya, Ujang Komarudin menilai bahwa kehadiran Jokowi di pernikahan Atta dan Aurel itu sebagai hal yang wajar.

Lebih lanjut, Ujang Komarudin mengatakan, kehadiran Presiden RI pada acara pernikahan Atta dengan Aurel itu disebut sebagai manuver politik Jokowi, serta bentuk pencitraan kepada anak muda atau kaum milenial.

Baca Juga: Soal Putusan Sidang Habib Rizieq, Ferdinand Hutahaean: Dugaanku JPU Akan Tuntut 7 Tahun

Untuk diketahui, acara yang digelar pada Sabtu, 3 April 2021 dan ditayangkan secara langsung di stasiun Tv itu dihadiri oleh sejumlah pejabat tinggi negara.

Tak hanya Presiden Jokowi, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, serta Ketua MPR RI Bambang Soesatyo pun diketahui turut hadir dalam acara tersebut.

Mengenai kehadiran sejumlah pejabat tinggi negara itu, sontak membuat sejumlah kalangan berpendapat.

Baca Juga: Sebut Kehadiran Jokowi di Acara Atta-Aurel Tak Bisa Dibela, Akhmad Sahal: Meski Taat Prokes, Tetap Nggak Peka

Sebagaimana diberitakan Prfmnews.Pikiran-Rakyat.com dalam judul artikel "Jokowi Dinilai Wajar Hadiri Pernikahan Atta dan Aurel Karena Merupakan Bagian dari Manuver Politik", pengamat politik Ujang Komarudin pun turut angkat suara.

"Secara politik saya menilainya ya hal yang wajar saja," kata Ujang saat on air di Radio PRFM 107,5 News Channel, Senin malam kemarin.

Hadirnya kaum milenial di lingkungan Jokowi bukan hal yang baru.

Baca Juga: Kagum dengan Loyalitas Kader Usai Kisruh KLB Demokrat, AHY: Hikmah Terbesarnya Kami Semakin Solid

Ujang menyebutkan, sejak 2019 lalu Jokowi kerap berinteraksi dengan para milenial seperti mengundang para artis ibu kota ke istana, hingga pada vaksinasi kemarin turut mengundang Raffi Ahmad.

"Kembali ke persoalan efektif atau tidak, selama itu menguntungkan bagi Pak Jokowi, selama menguntungkan bagi istana pasti siapapun yang memiliki pengaruh besar di media sosial, memiliki followers banyak di media sosial itu pasti akan didekati siapapun dia entah youtuber atau yang lainnya," katanya.

Menurut Ujang, saat ini politik memasuki era penggabungan dunia maya dan dunia nyata.

Baca Juga: Waspada Penipuan Pesan Berantai Mengatasnamakan Tim Vaksinasi Covid-19, Bica Curi Data Pribadi

Oleh karenanya, tak heran jika para politikus berlomba-lomba mendekati dan menggaet para pesohor yang memiliki followers yang banyak di media sosial.

"Ini memang eranya seperti itu, era digital, era yang mengarah pada perkembangan poltik di dunia nyata dan dunia maya, penggabungan dua kekuatan itu menjadi penting," jelasnya.

Pada 2024 nanti, Jokowi dipastikan tak akan maju lagi dalam persaingan politik.

Baca Juga: Sentil Pendukung dan Pencatut Nama HMI yang Akan Demo Anies Baswedan, Geisz Chalifah: Kader dari Mana?

Namun begitu, Jokowi tetap memiliki nilai dalam percaturan politik mengingat anak dan menantunya kini menjadi kepala daerah.

"Kan tahun 2024 nanti walaupun katakan pak Jokowi tidak mencalonkan lagi, tapi kan Pak Jokowi punya trah politik ada Gibran, punya Bobby, kan dia juga bagian dari generasi milenial itu," ucap Ujang Komarudin.

"Bisa jadi jika Gibran punya keinginan menjadi gubernur entah menjadi gubernur Jawa Tengah, DKI Jakarta, maupun Bobby di Sumatera Utara kita kan gak tau, tapi kan kalau pak Jokowi dekat dengan milenial kan semakin mudah," bebernya.***(Rifki Abdul Fahmi/Prfmnews.Pikiran-Rakyat.com)

Editor: Arman Muharam

Sumber: PRFM News

Tags

Terkini

Terpopuler