Sebut Akan Terjadi 'Bedol Desa' di Kubu Moeldoko usai KLB Ditolak, Pengamat: Pilihannya Antara Dua

5 April 2021, 13:40 WIB
Pengamat politik dari Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (STISIP) Setia Budhi Rangkasbitung, Harits Hijrah Wicaksana menyebut akan terjadi 'bedol desa' di kubu Moeldoko usai KLB Demokrat ditolak pemerintah.* /Antara/

PR TASIKMALAYA- Pengamat politik dari Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (STISIP) Setia Budhi Rangkasbitung, Harits Hijrah Wicaksana kembali menanggapi kondisi Demokrat kubu Moeldoko pasca hasil Kongres Luar Biasa (KLB) di Deli Sedang ditolak pemerintah.

Menurut keterangannya, Harits Hijrah Wicaksana menyebutkan bahwa kubu Demokrat Moeldoko kemungkinan akan bergabung dengan partai politik lain.

Lebih lanjut, Harits Hijrah Wicaksana pun menuturkan terdapat dua pilihan yang bisa dilakukan kubu Demokrat Moeldoko.

Baca Juga: Jelang Ramadhan 1442 H, Berikut 5 Tips Menjaga Tubuh Agar Tetap Fit Meski Sedang Berpuasa

Seperti diketahui, setelah pemerintah melalui Kemenkumham pada Rabu, 31 Maret 2021 telah resmi menolak pengesahan hasil KLB tersebut, beberapa kader di kubu Demokrat Moeldoko itu pun mulai meninggalkan partai tersebut.

Salah satu kader Demokrat kubu Moeldoko yang telah menyatakan pengunduran dirinya yaitu pengacara Razman Arif Nasution.

Menanggapi kondisi kubu KLB itu, sebagaimana diberitakan Mantrasukabumi.Pikiran-Rakyat.com dalam judul artikel "Pengamat Politik Meyakini Kubu Moeldoko akan Terjadi Bedol Desa", dosen STISIP Setia Budhi rangkasbitung itu pun memberikan tanggapannya.

Baca Juga: Sebanyak 200 Ton Zirkon ke Tiongkok Dihentikan, Diduga Banyak Mengandung Mineral Lainnya, Apa itu Zirkon?

"Kami yakin kubu Moeldoko akan terjadi 'bedol desa' dengan bergabung ke partai politik lain," ungkap Harits, seperti dilansir dari Antara.

Menurutnya, kemungkinan kubu Moeldoko itu ada dua pilihan, antara lain akan terjadi "bedol desa" dengan bergabung ke partai politik lain.

Untuk pilihan lainnya, apabila sumber daya modal yang dimilikinya cukup, bisa mendirikan partai politik baru.

Baca Juga: Pernikahan Atta-Aurel Diberitakan Media Setkab, Rocky Gerung: Harusnya Peristiwa Tersebut Bersifat Monumental

Namun, menurut dia, pihaknya menganalisis secara logis dimungkinkan kubu Moeldoko itu bergabung dengan partai politik lain, selain Partai Demokrat.

Sedangkan, untuk kader lainnya juga dimungkinkan ada yang kembali bergabung dengan Partai Demokrat.

Partai yang akan menjadi pilihan untuk bergabung nanti tentu sangat diuntungkan dengan bergabungnya kubu Moeldoko itu.

Baca Juga: Ayu Ting Ting Bertemu Nagita Slavina di Nikahan Atta Halilintar - Aurel Hermansyah

"Yang saya tahu contohnya anak mantan Ketua Umum Partai Demokrat Hadi Utomo yang kini berkarir di Partai NasDem, dan mereka bisa saja bergabung," kata Dosen Untirta Serang itu pula.

Ia juga mengatakan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) harus mampu memainkan peran untuk rekonsiliasi, dengan merangkul kembali para pendiri Partai Demokrat dari kubu Moeldoko itu, mengingat di sana terdapat Max Sopacua, Jhoni Allen Marbun, dan Marzuki Ali sebagai orang tua dan memiliki pengalaman sejarah.

"Kami berharap AHY bisa memainkan peran untuk merangkul pendiri partai, agar kaderisasi politik berjalan untuk menaikkan elektabilitas pada Pemilu 2024, dan sebaliknya akan merugi jika tidak merangkul karena akan kehilangan separuh ," pungkasnya.***(Erfan Syaomi Yusup/Mantrasukabumi.Pikiran-Rakyat.com)

Editor: Arman Muharam

Sumber: mantrasukabumi.pikiran-rakyat.com

Tags

Terkini

Terpopuler