Tanggapi Mahfud MD, Fahri Hamzah: Konstitusi Jaminan Keselamatan Rakyat dari Kekuasaan Absolut Menyimpang

20 Maret 2021, 13:56 WIB
Fahri Hamzah menyanggah pernyataan Mahfud Soal Konstitusi di dalam sebuah negara, yang ia nilai sebagai suatu jaminan keselamatan rakyat.* //kolase Instagram.com/@fahrihamzah/@mohmahfudmd

PR TASIKMALAYA - Fahri Hamzah angkat bicara menanggapi Mahfud MD, yang menyebutkan penguasa bisa melanggar konstitusi demi rakyatnya.

Saat menanggapi Mahfud MD, Fahri Hamzah menyebut bahwa konstitusi ini merupakan jaminan keselamatan rakyat dari kecenderungan kekuasaan yang absolut.

Tanggapan terhadap Mahfud MD disampaikan Fahri Hamzah melalui akun Twitternya @mohmahfudmd, Sabtu 20 Maret 2021.

Baca Juga: Rezim Jokowi Dinilai Ingin Menggenggam Kekuasaan Indonesia, Amien Rais: Zaman Pak Harto Saja Tidak Seperti Ini

"Saya sudah nonton utuh penjelasan Prof Mahfud MD serta contoh yang beliau pakai untuk menjelaskan prinsip Salus Populi Suprema LexEsto adalah revolusi dan bencana alam," tuturnya dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com.

Fahri Hamzah berpendapat, bahwa contoh yang di ucapkan Mahfud MD justru aneh.

"Agak aneh karena pergantian kekuasaan di tengah jalan dijadikan contoh seperti kuliah," ucapnya.

Baca Juga: Bisa Digunakan untuk Diet, Berikut adalah Manfaat Susu untuk Kesehatan Tubuh

Menurutnya, jika contoh tersebut muncul dalam ruang kelas sekalipun justru hal tersebut masih terlihat bias.

"Andai pun pernyataan beliau muncul di ruang kelas tetap saja ada bias," tambahnya.

Dia menambahkan sejak Cicero, sampai kaum Machiavellian, selalu ada yang ingin memudahkan pemimpin memanfaatkan alasan “keselamatan rakyat” sebagai pembolehan tindakan sepihak eksekutif.

"Ini penyakit," tuturnya.

Baca Juga: Membanggakan! Rose BLACKPINK Berhasil Jadi Penyanyi Solo Pertama K-Pop yang Masuk Tangga Lagu Resmi Inggris

Dirinya juga menjelaskan, Justru Konstitusionalisme lahir karena keadaan ini.

Jutru menurutnya, Kekuasaan yang sering memanfaatkan keadaan darurat harus dibatasi dengan konstitusi.

"Kekuasaan yang sering cenderung dominan dan memanfaatkan keadaan darurat harus dibatasi dengan konstitusi, bahkan dalam zaman kerajaan," tambahnya.

Hal ini menurut Fahri Hamzah juga pernah terjadi di Inggris.

Baca Juga: Membanggakan! Rose BLACKPINK Berhasil Jadi Penyanyi Solo Pertama K-Pop yang Masuk Tangga Lagu Resmi Inggris

"Dan lahirlah Monarki Konstitusional di Inggris sejak Magna Charta, jadi jangan dibalik," ucapnya.

Dia juga menyimpulkan, konstitusi adalah jaminan keselamatan rakyat dari kecenderungan kekuasaan absolut yang menyimpang.

Di akhir Fahri Hamzah mengganggap pemimpin yang memiliki niat baik namun harus melanggar hukum, merupakan sebuah keganjilan.

"Menganggap pemimpin akan selalu punya niat baik karena itu ia diperbolehkan melanggar hukum adalah ganjil dan dangkal," tuturnya. 

Baca Juga: Banyak Ditunggu Penonton, Drama Korea The Penthouse 2 Tetap Berada di Posisi Nomor 1 Pekan ini

Bagi Fahri Hamzah, itu juga bermula dari ideologi fasis dan akademik juga.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: Twitter @Fahrihamzah

Tags

Terkini

Terpopuler