BMKG Bengkulu Catat Ada 95 Kali Gempa Megathrust Enggano Selama Dua Bulan Terakhir

23 Februari 2021, 08:10 WIB
Kepala Stasiun Geofisika Kelas III Kepahiang, BMKG Bengkulu Litman nyatakan sebanyak 95 kali gempa telah mengguncang segmen megathrust Enggano selama dua bulan terakhir.* /ANTARA/HO-Dokumen BMKG

PR TASIKMALAYA - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bengkulu mencatat, telah terjadi 95 kali gempa bumi di segmen megathrust Enggano selama dua bulan terakhir.

Catatan gempa bumi tersebut disampaikan oleh Kepala Stasiun Geofisika Kelas III Kepahiang, BMKG Bengkulu Litman, pada Senin, 22 Februari 2021.

Litman mengatakan, peningkatan aktifitas kegempaan di segmen megathrust di Bengkulu tersebut terjadi sejak November 2020 lalu.

Baca Juga: ShopeePay Mantul Sale Ajak Masyarakat Lebih Cuan di Momen Gajian

Dikutip Pikiranrakyat-Tasikmalaya.com dari Antara, gempa bumi yang terjadi di segmen megathrust tersebut memiliki rentang magnitudo terkecil sebesar 1,5 dan yang terkuat bermagnitudo 6,3.

Data ini juga termasuk pada dua gempa yang sempat mengguncang wilayah Bengkulu pada Senin pagi ini.

Dua gempa bumi yang mengguncang Bengkulu pada Senin, 22 Februari 2021 pagi ini, yang pertama memiliki magnitudo 4,7 terjadi pada pukul 03.59 WIB dengan titik episentrum 5,92 Lintang Selatan dan 101,37 Bujur Timur berjarak 118 Barat Daya Pulau Enggano dengan kedalaman 28 kilometer.

Baca Juga: Unik! Polsek Kembangan Beri Hiburan dan Trauma Healing bagi Warga Terdampak Banjir dengan Borong Roti

Lalu, untuk gempa bumi yang kedua terjadi dengan magnitudo 5,0 pada pukul 04.10 WIB dengan titik episentrum 4,34 Lintang Selatan dan 102,13 Bujur Timur berjarak 57 kilometer Barat Daya Seluma-Bengkulu dengan kedalaman 10 kilometer.

Menurut BMKG, gempa bumi tersebut terjadi akibat adanya aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia yang menghunjam ke bawah lempeng.

Sementara itu, dari hasil analisis mekanisme sumber, menunjukkan bahwa gempa memiliki mekanisme pergerakan naik.

Baca Juga: Minta Sri Mulyani Konfirmasi Kebenaran Rumor Dana Haji Dipakai Tambal APBN, Andi Arief: Mohon Klarifikasinya

Segmen megathrust Enggano ini diketahui memiliki magnitudo tertarget mencapai 8,4.

Namun, dengan sering terjadinya gempa-gempa kecil, maka akumulasi energi yang tersimpan selalu dilepas, sehingga gempa besar atau pengumpulan energi besar diprediksi sulit terjadi.

Meskipun begitu, pihak BMKG menyatakan bahwa tidak ada yang bisa memprediksi kapan gempa terjadi, sehingga masyarakat diharapkan agar tetap tenang dan selalu waspada.

Baca Juga: Minta Sri Mulyani Konfirmasi Kebenaran Rumor Dana Haji Dipakai Tambal APBN, Andi Arief: Mohon Klarifikasinya

"Karakteristik gempa di Bengkulu itu rata-rata menurun. Selama ini kebiasaan yang sering terjadi itu skala gempanya semakin kecil dan semoga tidak ada gempa besar," ujar Litman.

Ia juga menjelaskan bahwa di segmen megathrust Enggano pada tahun 2000 lalu pernah terjadi gempa bumi besar dengan magnitudo 7,9.

Selain itu, di segmen tersebut pada Agustus 2020 lalu pernah terjadi gempa doublet atau gempa kembar dengan kekuatan dan waktu terjadi yang hampir beriringan.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler