Pengungsi dan Relawan Longsor di Nganjuk Keracunan, Diduga dari Mi Ayam Mengandung Formalin

20 Februari 2021, 08:25 WIB
Pasien korban keracunan makan mie ayam masih dirawat di Puskesmas Ngetos, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, Jumat, 19 Februari 2021. /Antara Jatim/

PR TASIKMALAYA - Sejumlah pengungsi serta relawan bencana alam tanah longsor di Desa Ngetos, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur mengalami gejala keracunan.

Gejala keracunan yang dialami oleh pengungsi dan relawan posko banjir di Nganjuk tersebut diduga akibat mengonsumsi mi ayam yang dikirimkan donatur.

Gejala keracunan pengungsi dan relawan itu disampaikan oleh Kapolres Nganjuk AKBP Harviadhi Agung Pratama.

Baca Juga: Properti Ibunda Dino Patti Djalal Beralih Tangan, 11 Orang Ditetapkan Tersangka Kasus Mafia Tanah

Harviadhi mengungkapkan bahwa terdapat kandungan formalin dalam mi ayam yang dikirimkan donatur, yang kemudian dikonsumsi oleh pengungsi serta relawan.

"Saya perintahkan dari reskrim mengambil sampel mi, kuah, saus, kecap dan juga sayuran yang dicampur. Tadi malam sudah minta bantuan untuk food security dari kedokteran di Nganjuk.

"Nitrit nol, sianida nol, arsenin nol, tapi formalin 10," ungkap Kapolres Nganjuk AKBP Harviadhi di Nganjuk, Jumat, 19 Februari 2021 dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Antara.

Baca Juga: Dikenal dengan Kritikan Pedasnya, Tiba-tiba Dewi Tanjung Minta Doa, Ada Apa?

Dari hasil penelitian tersebut, dapat diambil kesimpulan bahwa masyarakat mengalami gejala keracunan seperti mual, muntah, dan pusing dikarenakan makan mi ayam yang mengandung formalin tersebut.

Laporan keracunan makanan itu diterima pada Kamis, 18 Februari 2021 malam, sekitar jam 22.00 WIB.

Dalam laporan disebutkan bahwa terdapat beberapa orang di posko penanganan bencana dan pengungsian yang mengalami gejala mual, muntah, dan pusing.

Baca Juga: KPK Menyita Villa Milik Edhy Prabowo, Diduga Hasil Suap Ekspor Benih Lobster

"Saat ini tiga orang di RSUD Nganjuk, satu orang di RS Bhayangkara dan tujuh orang di Puskesmas Ngetos. Untuk 33 orang mengalami gejala ringan sehingga rawat jalan," ujar Harviadhi.

Dari hasil pemeriksaan, warga diketahui mengalami keracunan dari mi ayam yang dikonsumsi tersebut.

Makanan itu sendiri merupakan pemberian donatur, dan bukan makanan yang dimasak dari dapur umum posko.

Baca Juga: Isu Perselingkuhan Nissa Sabyan dengan Ayus Sabyan, Netizen Soroti Kaos Couple yang Dipakai dalam Video Clip

Setelah polisi melakukan penyelidikan, diketahui mi ayam tersebut merupakan bantuan dari beberapa orang yang mengatasnamakan diri dalam paguyuban Mi Ayam Surabaya.

Polisi kemudian langsung menindaklanjuti dengan menghubungi nomor kontak di paguyuban, yakni warga Sidoarjo dan satunya adalah warga Malang.

"Kami sudah kontak identitas dan keberadaan. Siang ini saya perintahkan reskrim untuk penjemputan. Dua orang akan kami lakukan pemeriksaan lebih lanjut di Polres Nganjuk.

Baca Juga: SBY Pimpin Indonesia 2 Periode, Yan A Harahap: Salah Bandingkan dengan Megawati yang Tak Pernah Menang Pilpres

Apabila ada unsur pidana, kami tingkatkan untuk proses lebih lanjut,"  tambahnya.

Sementara itu, dari total 44 korban yang terdata, saat ini kondisinya diketahui sudah membaik. Pihak Polres Nganjuk berharap agar mereka semua dapat segera pulih.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler