PR TASIKMALAYA – Mantan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), Marzuki Alie menanggapi keberagaman istilah yang digunakan untuk penanganan pencegahan penyebaran Covid-19.
Marzuki Alie menilai, beragamnya istilah untuk pencegahan penyebaran Covid-19 di berbagai daerah sebagai sikap yang kreatif.
Akan tetapi, menurut Marzuki Alie, meski istilah yang digunakan berbeda tetapi akhirnya sama yakni tidak efektif.
Baca Juga: Komentari Penghargaan Anies Baswedan, Ferdinand Hutahaean: Apa yang Sudah Kau Bangun?
Hal ini disampaikan Marzuki Alie dalam cuitan Twitter @marzukialie_MA pada Sabtu, 6 Februari 2021.
“Pemimpin kita sangat kreatif, buat kebijakan pokoknya beda dengan presiden @jokowi,” tulis Marzuki Alie seperti dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com.
Mantan Sekretaris Jenderal Partai Demokrat ini merinci perbedaan dan daftar nama-nama istilah kebijakan pencegahan penyebaran Covid-19 di berbagai daerah.
Baca Juga: Pakar Otonomi Usulkan Perpanjang Masa Jabatan Anies Baswedan, Ferdinand: Baca Lagi UU Pemda
“Pusat PKKM, DKI Jakarta PSBB Super Ketat, Jawa Tengah sabtu minggu lockdown, Bogor sabtu minggu gagen,” ujar Marzuki Alie.
Keberagaman istilah kebijakan pencegahan penyebaran Covid-19 ini dinilai Marzuki Alie hasilnya sama.
Pada akhirnya, kebijakan tersebut menurutnya, tidak terlalu berpengaruh pada kenaikan angka kasus Covid-19 di Indonesia atau di daerah tersebut.
Baca Juga: PSBB Tetap Diberlakukan, Anies Baswedan Tegaskan Tidak Ada Lockdown di Akhir Pekan
Marzuki Alie juga menyarankan karena Covid-19 ini pandemi semua wilayah diterpa dengan virus yang sama, seharusnya ikuti istilah dari pemerintah pusat.
“Kenapa tidak ikut saja pusat, karena ini pandemi. Akhirnya PKKM tidak efektif, kasus Covid-19 tidak menurun,” ucap Marzuki Alie.***