PR TASIKMALAYA – Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin diberitakan tidak mempercayai data yang berasal dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
Pasalnya, data yang dikeluarkan oleh Kemenkes mengenai Program Vaksinasi Covid-19 dinilai Budi Gunadi Sadikin tidak tepat sasaran.
“Datanya juga biar enggak salah gimana, saya udah kapok, saya enggak mau lagi pakai datanya Kemenkes,” ujar Budi Gunadi Sadikin.
Baca Juga: Singgung Penyebab Banjir di Indonesia, Hermanto: Eksplorasi Hutan Berlebihan
Bahkan, Budi Gunadi Sadikin lebih mempercayai data Komisi Pemilihan Umum (KPU), yang menurutnya lebih akurat.
“Itu yang paling current, basenya untuk rakyat di atas 17 tahun,” tutur Menkes Budi.
Ketidakpercayaan Menkes Budi terhadap data dari Kemenkes, mengundang tanggapan dari Rocky Gerung.
Baca Juga: 5 Cerita Menarik Member BTS, Jimin dan Jungkook Berpelukan di Tengah Hujan
Tanggapan tersebut Rocky Gerung utarakan dalam video yang diunggah di YouTube Rocky Gerung Official pada 23 Januari, 2021.
Dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dalam kanal YouTube peribadinya, Rocky Gerung justru menilai, kekacauan data diduga karena Menkes sebelumnya berbohong.
“Berarti menteri sebelumnya berbohong dong, berarti seluruh aparat departemen kesehatan memang amburadul datanya. Jadi kemungkinan itu bisa terjadi,” tutur Rocky Gerung.
Baca Juga: Budi Gunadi Sebut Data Kemenkes Kacau, Gus Umar: Apa sih yang Gak Kacau di Negara ini Pak?
Rocky Gerung mengatakan, kemungkinan Menkes Budi mengutarakan hal tersebut setelah menyimak report dari luar negeri. Bahkan, luar negeri menganggap data Indonesia amburadul.
“Budi Gunadi baru membaca report dari luar negeri, dari berbagai majalah luar negeri, yang menganggap bahwa memang Indonesia udah amburadul, dan nggak ada yang percaya cara menghitung data di Indonesia,” tegas Rocky Gerung.
Namun, Rocky Gerung menyayangkan keputusan Menkes Budi yang disebut akan menggunakan data KPU.
Baca Juga: Muannas Alaidid soal Kasus Pandji Pragiwaksono: Tak Cukup Minta Maaf, tapi Proses Hukum
“Jadi Budi Gunadi memang benar, yang agak ngaco adalah, dia mau pake data KPU yang juga bisa bodong bisa salah,” ujar Rocky Gerung.
Lebih lanjut, Rocky Gerung berpendapat, selama ini presiden telah ditipu data, atau justru presiden sendiri tidak memahami data yang dikeluarkan.
“Jadi presiden itu betul-betul ditipu, atau memang dia tidak mampu melihat tipuan itu oleh aparatnya sendiri, kan itu data seolah-olah data demografi, data kesehatan, tapi kekhususan dari vaksin itu tidak diperlihatkan, atau tidak dia mengerti,” tutur Rocky Gerung.
***