PR TASIKMALAYA – Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) menyerahkan lima nama calon Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri).
Lima nama tersebut disampaikan Ketua Kompolnas Mahfud MD. Kelimanya masuk ke dalam daftar pengganti Kapolri Idham Aziz yang akan segera pensiun.
Salah satu dari lima nama tersebut adalah Komjen. Pol. Drs. Listyo Sigit Prabowo, M.Si.
Baca Juga: Singgung Ceramah UAS soal ‘Intel’, Ferdinand: Mungkin karena Calon yang Didukungnya Kalah
Listyo Sigit kini tengah menjabat sebagai Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) Polri.
Mantan Kapolres Solo pada 2011 silam tersebut menjadi salah satu calon kuat yang akan menempati posisi Kapolri.
Diketahui, saat Presiden Joko Widodo masih menjadi Wali Kota Solo pada 2014 lalu, Listyo Sigit juga sempat didapuk sebagai ajudannya.
Baca Juga: Waspadai Potensi Krisis Pangan, Jokowi Desak Pengelolaan Terkait Kelangkaan Tahu Tempe
Selain chemistry Jokowi dengan Sigit pada masa lalu, prestasinya saat menjabat Kabareskrim juga tidak kalah menarik perhatian banyak orang.
Listyo Sigit berhasil menangkap buronan kelas kakap, Djoko Tjandra, sang koruptor hak tagih Bank Bali yang telah buron selama 11 tahun.
Selain itu, Listyo Sigit juga berhasil membongkar praktik suap terkait pelarian Djoko Tjandra yang ternyata melibatkan Kadiv Hubungan Internasional Polri Irjen Napoleon Bonaparte.
Baca Juga: Artis Gunakan Faceshield Tanpa Masker, dr. Ferdiriva: Begitu Kena Malah jadi Konten YouTube
Tak hanya mengungkap keterlibatan Napoleon, Listyo Sigit juga mengendus keterlibatan Karo Kawas PPNS Bareskrim Polri, Prasetijo Utomo.
Pada Desember 2019, Bareskrim pun berhasil menangkap dua pelaku penyiraman air keras terhadap Novel Baswedan Penyidik KPK(Komisi Pemberantasan Korupsi).
Listyo Sigit merupakan lulusan Akademi Kepolisian 1991, menyelesaikan S2 di Universitas Indonesia dengan tesis tentang Penanganan Konflik Etnis di Kalijodo.
Baca Juga: ‘Menghalangi’ Penyidikan Kasus Korupsi Mahkamah Agung, Tiga Orang Pelaku Ditangkap KPK
Diketahui, Presiden Jokowi akan memilih nama calon Kapolri yang akan diserahkan ke Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) untuk jalani uji kepatutan dan kelayakan.***