9 Bulan Indonesia Dilanda Covid-19, Fadli Zon: dari Awal Sudah Salah, ini Bukan Pemutusan Rantai!

3 Desember 2020, 15:29 WIB
Fadli Zon. //Tangkapan Layar Youtube//Fadlizonofficial

PR TASIKMALAYA - Republik Indonesia telah sembilan bulan menangani pemutusan rantai Covid-19.

Sembilan bulan yang lalu tepatnya tanggal 2 Maret 2020, pemerintah Republik Indonesia pertama kali menemukan kasus Covid-19.

Setelah sembilan bulan waktu berjalan kasus Covid-19 mengalami peningkatan, dikutip pikiranrakyat-tasikmalaya.com dari kanal Youtube Najwa Shihab dalam acara Mata Najwa, pada Kamis 3 Desember 2020.

 Baca Juga: Berseteru dengan Irma Suryani di Mata Najwa, Fadli Zon : Anda Jangan Fitnah!

Saat itu Najwa Shihab selaku presenter mempersilahkan Fadli Zon untuk memberikan evaluasinya terhadap keadaan Indonesia dalam menangani Covid-19 sejak sembilan bulan ini.

Fadli mengatakan bahwa dari sejak pertama pemerintah menangani Covid-19 sudah salah, karena kesalahan yang dibuat oleh pemerintah membuat kepercayaan dari masyarakat sendiri sulit untuk dibangun.

“Kalau saya selalu melihat bagaimana sejak awal kita untuk menangani, saya sudah berkali-kali sudah mengatakan dua bulan kita menyia-nyiakan waktu untuk menghadapi Pandemi Global,”ucapnya.

 Baca Juga: Cukup 3 Menit, Bongkar Rahasia Resep Dalgona Coffee 100 Persen Sukses Tanpa Mixer

“Sampai hari ini tidak ada permintaan maaf dari pemerintah pusat, padahal menurut saya itu penting,” tambahnya.

Karena kesalahan itu membuat kepercayaan masyarakat sulit dibangun pada tahap selanjutnya.

"Seperti pernyataan tidak perlu pakai masker, cukup makan nasi kucing, dan lain-lain," ucap dia.

 Baca Juga: Sering Meras Cemas dan Takut? Hati-Hati Itu Bisa Jadi Gejala Serangan Panik

Pada saat Indonesia memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), seharusnya Indonesia memberlakukan lock down.

"Tapi keputusannya terlambat. Banyak korban dari kesalahan analisa dan diagnosa. Ini bukan pemutusan mata rantai Covid-19, tapi dampak ikutan yang ditangani. Itu dua hal berbeda," tutur Fadli.***

 
Editor: Tita Salsabila

Tags

Terkini

Terpopuler