Soroti Kasus Petamburan dan Papua, Politisi PKB: Boleh Sakit Hati, Tapi Jangan Korbankan Islam

23 November 2020, 19:23 WIB
Massa menunggu kedatangan Habib Rizieq Shihab di Markas Besar FPI, Petamburan, Jakarta, Selasa 10 November 2020. /Asprilla Dwi Adha/Antara

PR TASIKMALAYA - Selain pandemi Covid-19, Indonesia kini tengah dihadapi dalam dua kasus yang tengah hangat diperbincangkan.

Kasus tersebut adalah kerumunaan massa di kawasan Petamburan, Jakarta Pusat dan munculnya kembali Kelompok Kriminan Bersenjata di Papua.

Terjadi kerumunan massa di Petamburan usai Habib Rizieq Shihab menikahkan putrinya dan menggelar acara peringatan Maulid Nabi.

Baca Juga: Masih Halangi Kemenangan Joe Biden, Mantan Penasehat sebut Trump Permalukan Negara

Diketahui ada ribuan tamu yang hadir dalam undangan dan dianggap melanggar protokol kesehatan Covid-19, sebab tak ada jaga jarak.

Panitia acara, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, hingga Lurah Petamburan dimintai keterangan soal acara tersebut, termasuk polisi akan memanggil Habibb Rizieq sendiri.

Lalu, kasus KKB kembali mendapatkan sorotan, usai yang terbaru dilaporkan bahwa kelompok tersebut menembak dua warga Papua di Ilaga, Jumat lalu.

Baca Juga: Panglima TNI Bahas Aturan Dunia Maya, Rizal Ramli: Mas Hadi, Ini Sudah Kejauhan

Menanggapi dua kasus utama tersebut, anggota F-PKB DPR RI, Luqman Hakim memberikan tanggapannya lewat cuitan di akun Twitter pribadinya.

"Siapa yg mainkan Petamburan dan Papua? Tak bisakah negosiasi dilakukan dg dewasa, tanpa korbankan persatuan dan kesatuan bangsa?," cuit Luqman.

Luqman pun menyinggung soal dua kasus tersebut 'dimainkan' oleh pihak yang kalah, namun ia tak menyebut siapa yang dimaksud.

Baca Juga: Kepala Daerah Wajib Tegakkan Prokes Covid-19, Melanggar Bisa Dicopot dari Jabatan

"Anda boleh sakit hati krn pernah dipermainkan dan kalah, tapi jangan korbankan Islam, rakyat dan keutuhan bangsa utk alat negosiasi dan balas dendam," sambung Luqman.

Seperti diketahui, dilaporkan kini Petamburan menjadi klaster baru virus corona di DKI Jakarta, usai 80 orang dikonfirmasi terpapar Covid-19.

Sedangkan kasus KKB di Ilaga diketahui merupakan upaya kelompok tersebut untuk memutarbalikan fakta dan playing victim dan menudut Apkam setempat sebagai pelakunya, demi menyudutkan Pemerintah Indonesia.

***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Twitter @LuqmanBeeNKRI

Tags

Terkini

Terpopuler