Pemkot Tasikmalaya Luncurkan Program Paranje, Solusi Tangani Inflasi Daging Ayam

- 28 Maret 2024, 16:36 WIB
Foto Walikota Tasikmalaya, Cheka Virgowansyah saat memeriksa kandang ayam inovatif dalam program Paranje Tasik bersama Kelompok Tani Sawargi Jaya, di Kelurahan Sukajaya, Kecamatan Purbaratu, Kota Tasikmalaya, Kamis, 28 Maret 2024.
Foto Walikota Tasikmalaya, Cheka Virgowansyah saat memeriksa kandang ayam inovatif dalam program Paranje Tasik bersama Kelompok Tani Sawargi Jaya, di Kelurahan Sukajaya, Kecamatan Purbaratu, Kota Tasikmalaya, Kamis, 28 Maret 2024. /Instagram/@kominfo_pemkot_tsm/

PR TASIKMALAYA - Pemerintah Kota (Pemkot) Tasikmalaya baru saja membuka dan meresmikan program terbaru bernama Paranje Tasik bersama Kelompok Tani Sawargi Jaya, Kelurahan Sukajaya, Kecamatan Purbaratu, Kota Tasikmalaya, Kamis, 28 Maret 2024.

Acara tersebut langsung dihadiri oleh Walikota Tasikmalaya, Cheka Virgowansyah bersama beberapa tokoh dari lembaga terkait. Seperti Kepala Balai Pengembangan Perbibitan Ternak Unggas Jatiwangi Provinsi Jawa Barat dan Perwakilan Bank Indonesia Tasikmalaya.

Pada kesempatan tersebut, Cheka menjelaskan bahwa program ini merupakan program yang secara khusus berfokus pada sektor peternakan ayam. Dimana di dalamnya terdapat inovasi yang ditawarkan.

Dalam hal ini, dia menyebut bahwa Paranje ini adalah konsep peternakan ayam yang menggunakan kandang kecil dan memiliki unsur estetika. Tak hanya itu, inovasi dari konsep ini menurutnya memang sangat layak untuk berada di perkotaan.

Baca Juga: Polisi Gerebek Rumah Tempat Stok Miras untuk Lebaran di Tasikmalaya, Ada Ribuan Botol!

Ayam yang digunakan dalam program tersebut adalah jenis Ayam Ciung Wanara atau Ayam Sentul. Untuk pemberian pakan sendiri, disediakan pakan yang beragam dengan takaran yang berbeda-beda.

Diantaranya adalah menggunakan pakan maggot sebanyak 40 persen, kemudian Azolla 10 persen, dan pakan pabrikan sebanyak 40 persen. Dengan demikian, Cheka menyebut bahwa program ini dapat menjadi solusi untuk mengurangi sampah.

“Sehingga pada satu titik, Paranje Tasik ini dengan jumlah 750 ayam dapat menyerap hingga 7,5 ton sampah organik,” seperti tertulis dalam keterangan resmi yang ada di laman Pemkot Tasikmalaya, Kamis.

Tak hanya itu, Cheka menyebut bahwa program ini bahkan menawarkan solusi bagi empat masalah yang ada di Kota Tasikmalaya sekaligus.

Baca Juga: Polisi Siaga Jelang dan Saat Lebaran 2024, Antisipasi Serangan Terorisme

Permasalahan pertama yang dapat diurai adalah terkait sampah. Sebab dalam hal ini, pakan yang berasal dari maggot dinilai dapat menyerap lebih dari 200 ton sampah organik yang ada di Kota Tasikmalaya.

Permasalahan kedua adalah terkait potensi inflasi daging ayam yang banyak disorot akhir-akhir ini. Sebab menurutnya, harga daging ayam di pasaran memang sudah mulai naik dalam beberapa waktu ke belakang.

Sehingga dirinya yakin bahwa ayam dari program tersebut dapat digunakan sebagai pasokan tambahan kebutuhan daging bagi masyarakat. Untuk masalah ketiga yang akan coba diselesaikan melalui program ini adalah masalah ketahanan pangan.

Kemudian untuk yang terakhir, tujuan dari program ini adalah guna menjadi solusi bagi permasalahan stunting di masyarakat. Dengan ketersediaan daging ayam yang melimpah, menurut Cheka dapat menurunkan angka stunting.

Sebab seperti diketahui, daging ayam adalah makanan yang kaya akan protein di dalamnya. Sehingga dia bertekad agar setiap panen, pasokan daging tersebut dapat diberikan sebagian pada masyarakat yang terdampak stunting.***

Editor: Al Makruf Yoga Pratama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x